Kembali Ditemukan Korban Mayat, Respon Cepat Polsek Ampenan Lakukan Evakuasi Olah TKP

IMG-20240622-WA0028.jpg

Mataram NTB benuanews.com – Kembali terjadi penemuan korban mayat seorang laki-laki paruh baya berinisial K, (25), Ampenan pada hari Sabtu tanggal 22 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 Wita bertempat di Pinggir Kali Jangkuk Lingkungan Selaparang Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Sabtu, (22/06/2024)

Mengetahui hal tersebut tampak personel Polsek Ampenan Polresta Mataram Polda NTB merespon cepat melakukan evakuasi dan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) setibanya di lokasi.

Kapolsek Ampenan AKP Gede Sukarta SH membenarkan hal tersebut bahwa iya jadi kembali personel Polsek Ampenan dengan dibantu oleh piket Fungsi Polresta Mataram, SPKT dan Identifikasi telah ditemukan korban mayat seorang laki-laki.

” Diketahui dalam posisi terlentang dengan kepala menghadap selatan dan kaki menghadap utara dengan posisi kaki mengkerut tepat di pinggir kali Jangkuk Banjar Kecamatan Ampenan “, ucapnya

” Korban berinisial K, 52 Tahun, beralamat di Kelurahan Banjar, Ampenan tersebut diketahui oleh saksi I, (43) saat melintas di TKP mendapat informasi yang diteriaki oleh pengendara kendaraan yang sedang lewat di atas jembatan Kali Jangkuk “, ungkapnya

Lanjut AKP Gede menjelaskan bahwasanya benar saja ada orang yang sedang jatuh atau tertidur di pinggir kali Jangkuk Lingkungan Selaparang ketika saksi sedang memandikan ayam miliknya.

” Selanjutnya saksi menginformasikan hal tersebut ke mertuanya kemudian bersama warga sekitar dan personel Bhabinkamtibmas Aiptu Lukman Basari mengecek korban “, ungkapnya

” Kemudian Bhabinkamtibmas menginformasikan kejadian tersebut ke SPKT Polsek Ampenan langsung merespon cepat turun ke TKP dan mengevakuasi korban ke Rumah sakit Bhayangkara dengan menggunakan Ambulance milik Lingkungan Sintung Kelurahan Banjar “, tandasnya

” Berdasarkan informasi yang merupakan adik korban berinisial S, (51), korban selama ini memang menderita Depresi namun selama ini dalam keadaan sehat dan pihak keluarga menerima atas kematian korban, namun pihak keluarga ingin memastikan meninggal dengan wajar sehingga pihak keluarga meminta dilakukan pengecekan atau Visum luar ( Visum Et Repertum ) “, terangnya

Setelah dilakukan hasil Pemeriksaan Visum Et Repertum bahwa penyebab kematian korban karena hal yang medis dan tidak ada tanda-tanda kekerasan dan atas keterangan dokter tersebut pihak keluarga menerimanya “, tutupnya. (Dv)

scroll to top