Manggarai timur- Benuanews.com,-Masyarakat Desa Golo Ndele, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, menilai kehadiran dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) manggarai timur bukan kunjungan dinas melainkan kunjungan keluarga dan urusan pribadi dengan kades.
Pernyataan ini disampaikan warga Desa Golo Ndele Remigius tandang, kepada media selasa 25/5/2021.
Dia menambahkan jika dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) matim telah membuat masyarakat setempat resah dan kecewa.
“Memang betul kedatangan DPMD hari ini seperti yang di mediakan sebelumnya untuk melakukan peninjauan terhadap informasi dan laporan warga terkait buruknya hasilnya fisik pengerjaan proyek air minum bersih di Desa ini, tapi kenapa masyarakat tidak di libatkan,” Ungkapnya.
Lanjut Remigius, kunjungan Tim dinas tersebut juga tidak seperti yang diharapkan masyarakat desa Golo Ndele.
“Kami tidak melihat dan tidak mengetahui proses peninjauan yang dilakukan DPMD seperti apa dan dalam kunjungannya”.
Selain itu hal yang sama juga di ungkapkan Yakobus Seong bahwa proses pembenaman pipa air minum bersih desa Golo Ndele tidak sesuai juknis, nyatanya bukan pembenaman melainkan sembunyi pipa.
“Pemdes Golo Ndele telah membohongi Dinas PMD Matim, pertama bantahan atas denda Rp. 50.000 bagi masyarakat yang tdak ikut kerja pembenaman pipa, kedua pengankutan material menuju sumber mata air tahun 2018-2019, dan ketiga faktanya masih banyak meteran tidak di fungsikan, air tidak lancar dan pipanya masih banyak yang belum di benam,” Ucapnya
Yakobus juga menyayangkan kedatangan Dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) matim yang tidak mau bertemu dengan masyarakat setempat di kantor desa melainkan berupa kunjungan keluarga di rumah kades Golo Ndele.
Sementara itu kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Matim, Yoseph Durahi, menjelaskan bahwa pihak dinas tidak mungkin melakukan seperti yang masyarakat duga itu.
Yos pun menegaskan bahwa yang paling penting apakah kepala desa itu sudah tindak lanjuti atau tidak pernyataanya dia di kantor dinas PMD dan saya juga harus mendapatkan hasil laporan dari staf dinas yang turun lapangan kemarin.
“Yang paling penting apakah kepala desa sudah tindak lanjuti penyataanya di kantor DPMD waktu itu, kalau masih tidak beres dan pengakuanya hanya sebatas mengelabui pihak dinas, berarti kadesnya berbohong,” Tutupnya.
Penulis,”Rion andu