Kasus Bunuh Diri Marak Terjadi Di Pemalang Di Tahun 2023 , Ini 5 Faktor Penyebabnya ?

https://Benuanews.com- Pemalang – Kasus bunuh diri di Kabupaten Pemalang bahkan di Indonesia memang tidak sebanyak yang terjadi di beberapa negara maju layaknya Jepang atau Korea Selatan.

Meski demikian, di awal tahun 2023 ini, cukup banyak kasus bunuh diri yang menghebohkan masyarakat di Kabupaten Pemalang. Sebenarnya, apa saja faktor penyebab bunuh diri?

Kejadian kasus bunuh diri banyak terjadi di Kabupaten Pemalang, sejak Awal Tahun 2023.

Seperti seorang kakek yang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di pohon, mengejutkan masyarakat Kecamatan Moga, Kabupaten
Pemalang, Jawa Tengah Senin (9/1/2023 ) lalu.

Pria tua yang diketahui bernama DI (70) tersebut, merupakan warga Desa Moga RT 01/RW O8, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Terngah. Tindakannya pun sempat menghebohkan masyarakat setempat dan sekitarnya.

Kemudian, Sabtu, 25 Februari 2023. Warga RT 10 RW 02 Desa Tanahbaya, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang. Juga di gegerkan dengan penemuan mayat seorang pria yang tewas tergantung (bunuh diri) di atas lantai rumah milik korban, kejadian sekitar pukul 09.00 Wib.

Diketahui korban bernama WH (59) pertama kali di temukan oleh cucunya sendiri bernama Noval (16) ketika berkunjung ke rumah korban.

Tak hanya itu, Bunuh diri juga kembali terjadi di wilayah Kecamatan Bantarbolang. Bahkan kurang dari 24 jam, terjadi dua kasus bunuh diri, kali ini seorang pria warga Desa Kuta lebih tepatnya.

Seorang ditemukan tewas dengan cara gantung diri, korban berinisial NR (38) berjenis kelamin laki- laki ditemukan tergantung di dalam rumahnya pada Rabu (05/04) malam sekitar jam 22,30 Wib.

Selain karena masalah pribadi, terdapat kasus bunuh diri yang terkait dengan masalah utang. Hal ini terjadi di Desa Jatingarang Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang.

Seorang perempuan berinisial R (37) tewas gantung diri di rumahnya di Dukuh Dampit RT 24 RW 12, Desa Jatingarang, Kecamatan Bodeh, Pemalang, Jawa Tengah, Senin (12/3/23).

Korban nekad mengakhiri hidupnya menggunakan kain selendang yang diikat pada kayu kuda-kuda rumahnya. Seperti dilansir dari beberna.co , Kepala Desa (Kades) Jatingarang, Anjang mengatakan korban pertama ditemukan oleh Desti Listiani (31) yang bermaksud untuk menintipkan uang setoran Mekaar.

“Itu (saksi) bermaksud menitipkan uang setoran Koperasi Mekaar kepada korban. Jadi, korban ini ketua kelompok (Mekaar) di desa,” kata Ajang, Selasa (13/3/23) pagi.

Anjang tak berani memastikan penyebab korban nekad mengakhiri hidupnya gegara terlilit hutang koperasi. Sebab, hubungan antara korban dengan suaminya memang tidak harmonis.

“Saya tidak tahu apakah ada tekanan atau seperti apa dari koperasi (Mekar) sehingga begini (gantung diri). Tetapi hubungan antara korban dengan suaminya memang sudah tidak harmonis,” jelas Anjang.

“Beberapa hari yang lalu suami korban pulang dari Jakarta kemudian bertengkar gara-gara masalah ekonomi. Selasa, 23 Maret 2023 pagi.

Faktor Penyebab Bunuh Diri

Selain karena berbagai macam masalah, pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali faktor yang bisa membuat seseorang memilih untuk melakukan bunuh diri. Berikut adalah beberapa faktor diduganya penyebab bunuh diri:

  1. Depresi

Depresi termasuk dalam gangguan mental yang sayangnya sulit untuk dikenali.

Biasanya, gejala dari hal ini adalah kita merasa ada yang salah namun tidak tahu bagaimana mengatasinya. Bukannya mencari bantuan, kita justru semakin murung dan memilih untuk menutup diri. Jika tidak segera ditangani, maka kesehatan mental akan semakin menurun dan kita pun kehilangan minat untuk terus bertahan hidup. Hal inilah yang akhirnya membuat keinginan bunuh diri meningkat.

  1. Impulsif

Impulsif bisa dijelaskan sebagai tindakan yang didasari oleh dorongan hati. Hanya saja, banyak orang yang sedang dalam kondisi mental yang buruk akhirnya melakukan tindakan impulsif yang akhirnya berujung pada bunuh diri.

  1. Banyak masalah dalam kehidupan sosial

Banyak orang yang mengalami masalah dalam kehidupan sosialnya seperti pertengkaran, kehilangan orang yang terkasih, ditinggal mati, atau bahkan menjadi korban perundungan.

Hal ini akan membuat mereka lebih rentan mengalami gejala depresi, menerapkan gaya hidup tidak sehat seperti sering mengonsumsi minuman beralkohol yang juga bisa menyebabkan datangnya kematian, hingga memiliki keinginan untuk melakukan bunuh diri.

  1. Stres

Sebagaimana depresi, stres juga bisa menyebabkan keinginan untuk bunuh diri muncul. Sebagai contoh, stres yang dialami orang yang sedang terlilit masalah ekonomi atau yang dialami oleh orang yang kesulitan untuk membangun kembali kehidupan usai keluar dari penjara bisa menyebabkan datangnya keinginan bunuh diri

  1. Memiliki filosofi tentang kematian

Sebagian orang menganggap kematian sebagai jalan keluar dari masalah yang sedang ditimpanya.

Terlebih lagi jika masalah ini sepertinya memang tidak bisa ditemukan jalan keluarnya sama sekali. Selain itu, di beberapa negara seperti Korea Selatan, masyarakatnya masih mempercayai reinkarnasi sehingga menganggap bunuh diri dianggap sebagai cara untuk mendapatkan hal yang lebih baik di kehidupan berikutnya alih-alih terus merana di kehidupan yang sekarang.

Jangan pernah sepelekan depresi. Apabila Anda, kerabat, atau teman di sekitar ada yang menunjukkan kecenderungan untuk melakukan bunuh diri. Maka sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dan memeriksakan diri.

Anda bisa segera menghubungi psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan jiwa.

Ditulis oleh : (Surya)

scroll to top