Kapolda Sumsel : Harus Pahami Waspada Aksi Radikalisme dan Intoleransi

IMG_20211103_161139_compress80.jpg

PALEMBANG.(Benuanews.com)-Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Toni Harmanto imbau kepada Personel ikut mengantisipasi aksi radikalisme dan Intoleransi di lingkungannya. Imbauan ini datang langsung dari Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto.

“Mari kita waspadai pemahaman yang sempit,serta mewaspadai yang bisa menjerumuskan PNPP yang dapat mempengaruhi Personel  serta tangkal segala bentuk aksi intoleransi, radikalisme,  Serta cara pandang ,sikap Aktivitas radikalisme , dan dapat memfilter informasi penyebaran kabar bohong atau hoaks yang bertujuan untuk memecah belah masyarakat, Bangsa dan Negara”

untuk itu para narasumber dapat menjelaskan secara Komperhensip tentang radikalisme dan Intoleransi sehingga bagaimana kita menyikapi dan mendeteksi kelompok jaringan jaringan radikalisme dan dapat membedakan tentang sunnah dan ajaran agama lainnya  kata Irjen Toni, saat pembukaan acara penanggulangan dan pencegahan radikalisme serta Intoleransi Bagi PNPP dilingkungan Polda Sumsel diHotel Aryaduta Palembang Rabu (3/11/2021).

Sementara itu Karo Sdm Polda Sumsel  Kombes Pol Ucu Kuspriyadi,Sik ,M Si menambahkan selaku koordinator  kegiatan ini untuk memberikan pandangan,tentang pola pikir tentang radikalisme dan intoleransi serta mewaspadai perkembangan model aksi teror yang dilakukan. Saat ini aksi teror terus tumbuh secara sporadis dan mandiri.

“Kita harus paham akan bahaya dan ancaman radikalisme yang dapat menyasar siapa saja,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini narasumbernya dari  internal polri Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro,kabid Propam Polda Sumsel Kombes Pol Dedi Sofiandi,SH sedangkan narasumber exsternal ketua Fkub Sumsel KH  Mal’an Abdullah,MA  , Sekretaris MUI Prop Sumsel KH Ayik farid Aly Idrus ,dan Dr Periansah,SE,MM dari Poltek Negeri Sriwijaya acara dipandu moderator Fajri Ismail,M Ag.

Kegiatan tersebut diikuti 227 (Pamen/Pama/Bintara dan PNS), terdiri dari  :
Satker Polda Sumsel 142 orang
Satwil 85 orang imbuhnya

Untuk itu, kata dia, peranan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh daerah dan tokoh adat dituntut agar berperan aktif dalam menangkal faham intoleransi, radikalisme ucapnya

“Merekalah dapat membantu menanamkan agama, dasar hukum dan adat yang ada di tengah-tengah masyarakat Sumatera Selatan ” mudahan dapat dipahami personel Polda Sumsel dan jajaran kata Kombes Pol Ucu Kuspriyadi,”(Wahyudi)

scroll to top