Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Hary Sudwijanto S.I.K,M.Si.: Strategi Cooling Sytem Dalam Pengamanan Pemilu

IMG_20230710_152759.jpg

JAKARTA.(Benuanews.com)-Bagaimana pemerintah yang kuat? Pemerintah yang mempunyai legitimasi kekuasaan yang dilakukan untuk mengatur negara, pemerintah memiliki hak penuh dalam mengatur semua kepentingan rakyat, pemerintah yang tidak terikat dan tidak tunduk kepada kekuasaan.

Pemilu 2024 merupakan moment regenerasi pemerintahan yang di eksekutif terutama pemilihan presiden, dan pergantian pemerintah baru harus bisa membuat milestone pondasi dasar untuk mendapat bonus demografi dan menjadi Indonesia emas 2045.

Maka terbentuklah pencapaian impian dan visi Indonesia 2045 yang dibangun dengan 4 pilar berdasarkan pancasila dan UUD 1945, yaitu : Pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi;
Pembangunan  ekonomi berkelanjutan;
Pemerataan pembangunan;
Pemantapan ketahapan Nasional dan tata kelola kepemerintahan.

Dalam sambutan Kasespim Lemdiklat Polri Irjen. Pol. Prof. Dr. Chryshnanda Dwilaksana, M.Si., menyampaikan, “Latar belakang mengangkat tema strategi Cooling System dalam pengamanan pemilu 2024, sebagai agenda kontestasi Politik Nasional.

Konflik yang berpotensi terjadi pun bisa berupa konflik terpendam maupun konflik terbuka. Untuk meredam itu, Polri menggunakan strategi Cooling System yang berprinsip prediktif, responbilitas, transparansi, tuntas, dan netralitas”.

Kasespimmen Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Pol Nasri, S.I.K., M.H., juga mengatakan, “Cooling System Polri dibangun dengan kolaborasi dan sinergi bersama KPU, Bawaslu, TNI dan Pemda, serta Parpol. Oleh sebab itu, Polri bersifat proaktif dalam menjalankan fungsi preemtif dan preventi, proaktif dalam menemukan langkah solutif, hingga mendirikan posko terpadu”.

Kasenat Sespimmen Serdik Nopta Histaris Suzan, S.I.K, M.Si., menyampaikan, “Cooling System dimulai dengan deteksi dini melalui rencana kegiatan, prediksi, antisipasi, dan penggalangan.

Kemudian dari hasil tersebut, dinamika pemilu dapat dipetakan dan diantisipasi. Sistem tersebut dijalanan dengan netralitas sehingga pemilu dapat berlangsung dengan aman, sukses, dan kondusif”.

(Red)

scroll to top