Kades golo ndele, hari senin saya akan menghadap DPMD Matim

98fa6e65-c402-4e27-b99e-b8b1b51d146d.jpg

Manggarai Timur, Benuanews.com- kepala desa golo ndele, kecamatan kota komba utara, kabupaten manggarai timur, NTT, Wilibrodus nani akan menghadap dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) kabupaten Matim senin 17/5/2021.

Pernyataan itu dia ungkapkan kepada awak media saat ditemui di rumahnya selasa, 11/5/2021.

Dia mengatakan terkait pemberitaan di media kemarin dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD) kabupaten matim telah meminta saya untuk hadir di kantor dinas di lehong pada hari senin, untuk klarifikasi terkait apa yang telah di mediakan, dan saya pun menghargai panggilan tersebuut maka saya siap menghadap pada hari senin senin, 17/5/2021.

Dia menambahkan Saya juga mengucapkan terimakasih kepada media yang telah memuat persoalan ini di media. Sehingga ke depan saya juga akan lebih berhati hati terhadap kebijakan yang akan saya ambil.

Di beritakan sebelumnya, Pengerjaan proyek pembangunan air minum Bersih di Desa Golo Ndele, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, tidak sesuai teknik pengerjaan dan mubazir.

Pada awak media tokoh masyarakat Desa Golo Ndele Remigius Tandang merasa heran lantaran dana untuk proyek pengerjaan air minum bersih tersebut menghabiskan anggaran begitu besar namun airnya tidak di nikmati, senin (03/05/2021).

Menurut Remigus berdasarkan penelusuran
data Sistem Informasi Desa (SID) pengerjaan optimalisasi Wae Mareng Desa Golo Ndele di tahun 2018, menelan anggaran sebesar 935.102.800 (sembilan ratus tiga pulu lima juta serarus dua ribu delepan ratus rupiah). anggaran tersebut bersumber dari (DD) dana desa.

Kemudian dari Sitem Informasi Desa (SID) ditemukan juga bahwa tahun 2019, anggaran kembali di gelontorkan untuk menjalankan proyek air minum bersih meliputi item pemeliharaan sambungan air minum bersih ke rumah tetangga (pipanisasi dll) anggaranya mencapai 1.091.385.816 (satu miliar sebilan puluh satu juta tiga ratus delapan pulu lima ribu delapan ratus enam belas rupiah), bersumber dari dana Desa (DDS).

Remigius merasa heran karena interfensi anggaran selama dua tahun tersebut ternyata airnya belum juga di nikmati sebagian besar warga desa golo ndele.

dari paket pekerjaan selama dua tahun tersebut, masih ada yang belum tuntas pekerjaanya antara lain, pekerjaan pembenaman pipa, pemasangan meteran di rumah-rumah belum terpasang semuahnya, meteran tidak di fungsikan, banyak pipa yang sudah rusak sehingga di ikat dengan karet ban, bahkan kelang persambungan ke rumah” ada yang manual atau di bikin sendiri.

Lanjut Remigius pembangunan air minum bersih tersebut sama sekali tidak bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di tambah lagi pengerjaanya yang asal-asal mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Hal senada disampaikan Aleksius Son warga setempat, awal mula pengerjaan air minum bersih desa golo ndele di kerjakan secara swadaya untuk memikul bahan material (pasir, semen, pipa, dll) sampai titik mata air yang lokasinya sangat terjal dan jauh, dan bagi masyarakat yang tidak ikut berpartisipasi akan di kenakan denda berupa uang sebesar 50.000

“Kami sudah jalankan printah kades, tapi airnya tidak jelas, anehnya lagi yang kami swadayakan tersebut ternyata ada anggaranya karena di tahun 2021 pekerjaan pembenaman pipa di lanjutkan dengan menggunakan tenaga harian lokal yang upahnya kurang lebih 70.000/hari itupun juga pekerjaan pembenaman pipa tersebut belum juga selesai sehingga kerinduan masyarakat desa golo ndele untuk menikmati air minum bersih tidak bisa di nikmati,” Ungkapnya

Sementara itu kades Golo Ndele, Wilibrodus Nani, mengakui keslahannya bahwa teknik pengerjaan pipa tidak melalui musyawarah.

“Saya salah karena tidak melalui musyawarah,sejak awal pengerjaan proyek air minum bersih, terkait pipa yang tidak di benam itu merupakan kegiatan di luar RAB, ” Jelas Kades Wilibrodus, jumat,07/05/2021

Kades Wilibrodus juga mengakui banyak asesoris yang menunjang untuk pembangunan air minum bersih menumpuk di kantor desa dan tidak di gunakan akibat kesalahan dalam pembelanjaan oleh teknis perencanaan, sehingga mngakibatkan banyak asesoris yang belanja di luar RAB

Sedangkan meteran air minum bersih yang tidak di fungsikan ia menuturkan, bahwa awal nya sudah bentuk team 7 (tujuh) yang bertugas untuk mengontrol air minum bersih, namun terkendala anggaran yang tidak bisa diharapkan dari APBDes, (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa).

Penulis : Romoaldus Rion Andu

 

scroll to top