Hotel Safira untuk Isolasi Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

IMG-20210621-WA0029.jpg

KOTA MAGELANG (benuanews.com)– Pemerintah Kota Magelang menambah tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19 di Hotel Safira, Jalan Gatot Subroto Magelang. Hotel tersebut berisi 52 kamar dengan kapasitas 104 tempat tidur.

Penambahan tempat isolasi itu menyusul semakin naiknya kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir. Sehingga berdampak pada menipisnya bed occupancy rate (BOR) rumah sakit (RS) rujukan, dan tempat isolasi.

“Mereka isolasi mandiri di Hotel Borobudur, sehingga kapasitas hampir penuh. Maka dari itu, kita cari tambahan lokasi baru untuk isolasi mandiri, karena kasus Covid-19 terutama yang OTG (orang tanpa gejala) makin banyak,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, Intan Suryahati, Minggu (20/6/2021).

Dia menuturkan, sebelumnya sempat dibuka lokasi isolasi mandiri di Wisma Bayeman, namun karena penuh dialihkan semua ke Hotel Borobudur dengan kapasitas lebih banyak. Meski kapasitas di Hotel Borobudur belum 100 persen terisi, tapi pihaknya sudah bertindak cepat dengan membuka lokasi baru di Hotel Safira.

“OTG semakin banyak. Semakin banyak kita tracing dari kontak erat dan makin banyak pemeriksaan swab, maka kian banyak yang ditemukan positif. Siang ini langsung kita buka Hotel Safira untuk lokasi isolasi mandiri dengan 52 kamar, terdiri dari 104 tempat tidur,” jelasnya.

Intan menyebutkan, pasien yang menjalani isolasi di hotel hanya yang OTG. Sementara yang bergejala tetap dirawat di rumah sakit rujukan.

Sekretaris Daerah Joko Budiyono mengatakan, ia sudah meninjau langsung hotel Safira untuk memastikan hotel itu layak untuk tempat isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala. Ia juga memastikan hotek tiga lantai itu ditutup untuk umum, dan seluruhnya difungsikan untuk isolasi terpusat Covid-19.

“Hotel Safira untuk isolasi terpusat agar lebih terawasi dan terpantau, karena kita jaga 24 jam. Kami terjunkan Linmas enam personel, tenaga kesehatan, dan dokter Puskesmas yang akan memantau. Tim juga memperhatikan asupan makanan, harus makan tiga kali sehari. Tidak usah khawatir, karena biayanya sudah ditanggung APBD Kota Magelang,” tutur Joko.

Joko yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang tersebut menjelaskan, kondisi isolasi terpusat di Hotel Borobudur sudah penuh sejak Sabtu (19/6/2021). Penyebabnya yaitu lonjakan besar kasus Covid-19. Bahkan, pekan ini termasuk yang terbesar sejak kasus pertama ditemukan Maret 2020 lalu.

“Minggu ini menjadi yang terbesar selama penanganan pandemi Covid-19 di Kota Magelang berlangsung. Sejak Senin (14/6/2021) sampai Sabtu (19/6/2021), ditemukan lebih dari 200 kasus. Padahal sebelumnya, di wilayah ini konsisten hanya belasan dan paling banyak 80-an (kasus) per pekan, tapi sekarang sudah tiga digit,” jelasnya.

Demikian halnya dengan RS rujukan, meski hanya menangani pasien Covid-19 bergejala, tetapi kapasitasnya makin menipis. Tadinya, RSUD Tidar dapat menampung pasien bergejala ringan hingga berat. Namun saat ini, RS itu hanya menangani pasien dengan gejala menengah sampai berat saja.

scroll to top