Labuan Bajo BENUANEWS.COM- Momok terbesar adalah inflasi, Kenaikan barang dan jasa. Momok semua negara saat ini. Biasanya cuma (inflasi) 1 persen, sekarang ada yang 8 (persen, bahkan ada yang 80 persen (inflasi),” kata Jokowi dalam memberikan pengarahan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga, Kepala Daerah, Pimpinan BUMN, Pangdam, Kapolda dan Kajati, di Jakarta Convention Center, Kamis (29/9).
Tahun 2023 yang Gelap
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti, tantangan dan ketidakpastian global akan semakin gelap pada tahun depan. Berbagai krisis yang terjadi, seperti krisis pangan, energi, finansial, dan juga ancaman resesi yang akan terjadi pun tak bisa dikalkulasi.
Krisis yang terjadi di Inggris saat inipun berdampak langsung pada nilai tukar mata uang di semua negara sehingga semakin melemah, termasuk di Indonesia. Perang di Ukraina yang juga belum akan berhenti dalam waktu dekat pun semakin menyulitkan kondisi ekonomi dunia saat ini.
Krisis pangan yang terjadi saat ini telah menyebabkan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut. Sedangkan 19.700 orang di dunia tiap harinya meninggal karena kelaparan.
Namun, krisis pangan ini tak terjadi di Indonesia. Bahkan, Indonesia juga telah mendapatkan sertifikat pengakuan swasembada beras sejak 2019 dan dianggap memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dari International Rice Research Institute.
Jokowi kemudian mengingatkan jajarannya agar tidak senang dulu meski Indonesia mendapat sertifikat swasembada pangan dan ketahanan pangan yang baik dari lembaga internasional.
Untuk mengatasi masalah inflasi dan tahun 2023 yang akan gelap, Presiden Jokowi ingin masalah tersebut ditangani oleh semua pihak dan elemen bangsa. Kekompakan antara pemerintah pusat, daerah, sampai elemen masyarakat bawah seperti saat mengatasi pandemic covid-19 akan bisa mengatasi inflasi dan melewati tahun 2023 yang akan gelap.
Kita mendapat banyak apresiasi dari dunia karena pertumbuhan ekonomi Indonesia baik dan inflasi juga relatif terjaga. Bapak Presiden juga mengucapkan terimakasih atas upaya upaya seluruh Pemerintah Daerah, karena menjaga inflasi tidak bisa dikerjakan oleh Pemerintah Pusat sendiri, terutama peran daerah menjadi sangat penting”, pungkas Mendagri Tito Karnavian saat menutup Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas perindustrian dan perdagangan Hadapi Inflasi Daerah tahun 2023 tetap melakukan operasi untuk menjaga kestabilan ditengah masyarakat hal itu disampaikan oleh Kepala dinas perindustruan dan perdagangan Gabriel Agung.
Gabriel menjelaskan bahwa sejauh ini daerah kita tetap aman dalam menghadapi inflasi ini seperti harga dan stok pangan di pasar, Sambungnya situasi inflasi ini memang merasa sekali dan kita tetap menjaga kestabilan sampai saat ini, sejauh ini kami kami antisi inflasi turun lapangan untuk pantau terus jangan sampai ada kecolongan jelasnya.
Gabriel juga ungkapkan, Sejauh ini kebutuhan pangan kita masih banyak datang dari luar daerah seperti cabe rawit, Bawang, sayur-mayur kebanyakan datang dari luar daerah ungkapnya.
Selain itu juga Gabriel Agung ceritakan banyak hasil kebun kita tidak kualitas tapi daya jualnya tinggi (Mahal) berbeda dengan hasil kebun dari luar daerah murah tapi kualitasnya juga oke ungkap.
Gabriel Agung juga selalu berkerja sama dengan intasi lain untuk menjaga inflasi tutupnya.