Polda Jateng Panen Padi Capai 265 Hektar, Dalam Rangka Ketahanan Pangan

Grobongan (benua) – Dalam rangka percepatan ekonomi nasional dan pertahanan pangan dalam menghadapi pandemi Covid 19 diwilayah Jajaran Polda Jawa Tengah, dilaksanakan Panen Raya Padi dan Penebaran Benih Ikan di Desa. Rajek Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan, Senin (13/7). Dalam kegiatan ini turut dihadiri langsung Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Kapok Sahli Pangdam IV/Diponegoro Brigjen. TNI Rimbo Karyono, serta PJU Polda Jateng. “Hari ini saya dengan Pangdam telah melaksanakan kegiatan panen raya di Grobogan yang mencapai 265 hektar, disamping itu kita juga melakukan Instruksi Bapak Kapolri yaitu program ketahanan pangan seperti yang baru tadi kita lakukan.” ungkap Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi. Dia menambahkan kegiatan untuk percepatan ekonomi nasional dan pertahanan pangan dalam menghadapi pandemi Covid 19 diwilayah Jajaran Polda Jawa Tengah. Sebagaimana instruksi Bapak Presiden Joko Widodo pada saat Hari Ulang Tahun Bhayangkara yang dijabarkan dalam Perintah Bapak Kapolri diantaranya adalah memberikan bantuan Sapi, Unggas, dan penaburan benih ikan. Jumlah padi yang di panen selama bulan Juli di Kabupaten Grobogan mencapai 24.000 hektar, adapun pada tahun 2019 mencapai 136. 209 hektar dengan 772.521 ton gabah kering giling (GKG) . “Kita tidak boleh kalah dengan implikasi Covid 19, kita harus beradaptasi dengan kebiasaan kehidupan baru salah satunya dengan pakai masker, hand sanitizer dan ini harus dibiasakan” tegasnya.

Dit Polairud Polda Bali Berhasil Gagalkan Penyelundupan Penyu Hijau

Denpasar (benua) – Tim Subdit Gakkum Dit Polairud Polda Bali  berhasil menangkap tujuh orang pelaku penyeludupan, 36 ekor Penyu hijau satwa dilindungi ditangkap pelaku di perairan Kerajakan. “Tujuh orang pelaku kini sudah diamankan oleh Tim Subdit Gakkum Dit Polairud Polda Bali beserta barang bukti berupa 36 Penyu dan sebuah perahu jukung bermesin tempel 3 unit 15 PK di perairan Serangan, Denpasar, Bali” Direktur Polairud Polda Bali, Kombes Pol. Toni Ariadi Effendi, Menambahkan, berdasarkan hasil interogasi terhadap para pelaku bahwa penyu-penyu tersebut didapat dengan cara ditangkap di perairan Kerajakan. “Rencananya akan dibawa ke Serangan untuk diserahkan kepada seseorang yang berada di Serangan atas nama Muhayat. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut,” terang Dir Polairud Polda Bali, Minggu (12/7/2020). Dir Polairud Polda Bali juga menambahkan, dalam kasus ini para pelaku dijerat pasal 21 ayat 2 huruf(a) jo Pasal 40 ayat 4 Undang undang no. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. “Kegiatan ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak ekosistem dan kelangsungan hidup satwa-satwa yang dilindungi, makanya kami tangkap dan kami amankan. 7 orang pelaku akan diproses dan dikembangan lagi penyidikannya sesuai hukum,” terang Dir Polairud Polda Bali. Puluhan penyu itu saat ini berada di Pusat Konservasi penyu di Pulau Serangan atau Turtle Education and Conservation Center (TCEC) terletak di Desa Serangan, Denpasar Selatan.

Gubernur Sumbar Mantapkan Akreditasi Sekolah/Madrasah Bermutu Secara Daring

PADANG (benua) – Tahun ini Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan menerapkan paradigma baru sistem dan mekanisme akreditasi sekolah/madrasah dari compliance menuju performance. Akreditasi uji coba ini akan dilakukan pada pertengahan Agustus mendatang. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Prof. DR. H. Irwan Prayitno, Psi, M.Sc dalam Rapat Koordinasi Daerah yang digelar secara virtual menggunakan aplikasi zoom di ruangan Gubernur, Senin (13/7/2020). Rakor tersebut bertujuan untuk penyamaan presepsi, pemahaman dan langkah startegis jadi isu penting yang diangkat oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN S/M) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Sebab, untuk tahun ini BAN S/M Sumbar mengacu pada Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020. Sementara Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan tentang pendidikan tatap muka yang diadakan di beberapa daerah yang maduk dalam zona hijau adalah Kota Pariaman, Sawahlunto, Kabupaten Pesisir Selatan dan Pasaman Barat yang masuk dalam penilaian instrumen performa dalam sistem akreditasi tahun 2020. “Perlu komitmen kita bersama untuk mewujudkan mutu pendidikan yang lebih baik di Sumbar. Untuk itu saya berharap semua pihak yang terkait dapat mendukung, memfasilitasi dan mengawasi proses akreditasi agar lebih kredibel,” ungkap Irwan Prayitno. Empat daerah itu diyakininya menjadi zona hijau, karena dalam bulan terakhir ini sudah tidak ada lagi pertumbuhan kasus baru. Tidak ada positif Covid-19 dan tidak ada kematian karena Covid-19. Ia menjelaskan, sebenarnya ada enam daerah yang sudah kembali menjadi zona hijau. Selain empat daerah tersebut, juga ada Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Namun kedua daerah yang saling bertetangga itu, menunda dulu. “Namun, kita tetap memberi kesempatan kepada Bupati dan Walikota untuk menentukan kebijakan membuka sekolah tatap muka langsung, dengan metode dunia maya, campuran, atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) luring atau offline,” ucapnya. Zona hijau boleh tatap muka langsung dengan skenario tatanan normal baru, boleh campuran antara tatap muka langsung dengan tatap maya. Sementara untuk zona oranye dan zona kuning tetap dengan metode tatap maya atau PJJ luring bagi daerah yang tidak ada sinyal internet atau tidak ada HP. PJJ luring yakni dengan para siswa menjemput dokumen tugas ke sekolah, dikerjakan di rumah dan diantarkan kembali ke sekolah. “Dalam kebijakan pendidikan dimasa pandemi Covid-19, kita tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan murid, guru, keluarga dan masyarakat,” terang gubernur. Selain itu, ketua BAN S/M Provinsi Sumbar Prof. DR. Sufyarma Marsidin, M.Pd mengatakan perubahan instrumen ini merupakan konsekuensi terhadap cara pandang akreditasi. Artinya, akreditasi tak hanya ditandai dengan digunakannya instrumen akreditasi satuan pendidikan (IASP) 2020. tetapi mengarah pada perubahan sikap. Ia menjelaskan, sementara untuk tahun ini instrumen yang akan digunakan dalam akreditasi menjadi lebih sedikit. Pasalnya hal ini akan lebih menekankan pada tataran empat standart pendidikan. Yakni standart guru dan tenaga pendidik, standard proses, standard pengelolaan, dan standart kelulusan (standart kompetensi lulusan). “Sedangkan untuk empat standard lainnya hanya cukup melihat data dari dapodik atau EMIS. Jadi assesor itu nanti melihat sekolah bisa diakreditasi kalau ada kecukupan data. Sehingga assesor tidak pelu melihat jumlah guru atau buku,” jelas Sufyarma. Selanjutnya Sufyarma Marsidin memastikan pelaksanaan PPDB ini apakah sesuai regulasi di Permendikbud tentang zonasi atau tidak. Pihaknya penerapan penilaian instrumen performa ratusan sekolah yang tersebar di 19 kab/kota di Sumbar. Mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/MA, SMK dan SLB. “Mengingat saat ini kita berada di situasi pandemi Covid-19. Namun hingga saat ini Sumbat tidak ada daerah yang berada di zona merah. Hanya warna orange yaitu Kota Padang. Lalu, 12 zona kuning, dan 6 zona hijau,” imbuhnya. (nov)

Wagub Harapkan Gerakan Pramuka Ikut Berkontribusi Pembangunan Sumbar

Pariaman (benua) – Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) 03 Pramuka Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Drs. H. Nasrul Abit melantik sekaligus pengukuhan pengurus baru Kwartir Cabang 16 (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Pariaman dengan masa bakti 2019-2024, di Aula Balai Kota Pariaman. Senin (13/7/2020). Dalam sambutannya Ketua Kwarda 03 Provinsi Sumbar Nasrul Abit mengatakan semoga pelantikan ini sebagai langkah maju untuk peningkatan aktivitas dan pembinaan Gerakan Pramuka di Kota Pariaman khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya. “Kita dalam pramuka ini diberikan tugas untuk melakukan pembinaan terhadap karakter bangsa, tentu dengan harapan agar menggiatkan kembali Gerakkan Pramuka karena dengan Pramuka dapat merobah karakter dapat merobah pendidikan formal yang ada di sekolah-sekolah untuk mempersiapkan generasi kita menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan,” kata Wagub Sumbar. Pada kesempatan tersebut Wagub juga berpesan kepada para pengurus yang baru dilantik agar senantiasa melaksanakan amanah dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya. “Alhamdulillah pada pagi hari ini, pengurus Kwartir Pramuka sudah dilantik. Maka sesuai dengan yang di sampaikan tadi. Janji kita, ikrar kita, tinggal ke depan kita melaksanakan dengan sebaik-baiknya” harap Wagub Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan harapannya kepada gerakan Pramuka di Sumbar agar mampu berkontribusi pada pembangunan. “Kami sangat menantikan peranan pramuka yang lebih baik ke depannya. Bersama berpartisipasi aktif dan berkontribusi nyata dalam pembangunan di Sumbar. Agar apa yang kita cita-citakan untuk Sumbar dapat tercapai seperti yang kita harapkan,” ungkapnya. Selanjutnya pergantian kepengurusan suatu organisasi senantiasa diikuti oleh sejumlah pengharapan bagi terciptanya peningkatan kinerja organisasi guna untuk mengimbangi pesatnya tatanan zaman. “Dengan pertimbangan kami mengucapkan selamat kepada segenap kepengurusan majelis pembimbing cabang Gerakan Pramuka Kota Pariaman masa bakti 2019-2024 yang diketua oleh Walikota Genius Umar sekaligus juga ketua Kwarcab Gerakan Pramuka yang baru saja sama-sama kita saksikan pelantikannya,”Ucap Nasrul. Mudah-mudahan kakak-kakak pengurus Mabicab dan pengurus Kwarcab serta LPK Gerakan Pramuka Kota Pariaman agar mampu bersama-sama mengangkat dan mengembangkan citra organisasi, sehingga eksistensi Pramuka akan akan lebih mendapatkan pengakuan dari segenap lampisan masyarakat. Seiring dengan itu, kita ucapkan pula ucapan terimaksih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pengurus lama dengan segala upaya kerja keras kakak-kakak selama ini diterima sebagai amal Sholeh disisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Lebih lanjut Nasrul Abit juga menyampaikan sebagai dampak perkembangan zaman memberi peluang serta alternatif kegiatan luar sekolah maupun dilingkungan keluarga yang amat beragam, baik positif maupun negatif hal ini merupakan tantangan berat bagi Gerakan Pramuka untuk menyikapi permasalahan tersebut. “Dan dalam menghadapi tantangan tersebut kegiatan Pramuka perlu diarahkan kepada kegiatan yang dapat menyentuh generasi muda secara menyeluruh tanpa meninggal prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan dengan kegiatan yang menarik simpatik, kreatif, edukatif, Inovatif dan menantang yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat,” tungkas Nasrul. (nov)
scroll to top