- Home
- Full Post Style
Lubukbasung,(benua) – Sebanyak 168 orang Aparatul Sipil Negara (ASN), TNI, Polri dan Penyelenggara, dinyatakan melanggar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Agam, mendukungan calon perseorangan bupati dan gubernur saat Pilkada 9 Desember 2020.
“Kami menemukan sebanyak 168 orang itu berasal dari ASN 69 orang, penyelenggara 94 orang, TNI dan Polri lima orang memberikan dukungan kepada salah satu calon kepala daerah pada pilkada mendatang” kata Ketua Bawaslu Agam, Elvys di Lubukbasung, Kamis, .”Ke 168 orang itu tersebar di 11 kecamatan dan ini berdasarkan verifikasi faktual yang dimulai pada 27 Juli sampai 10 Juni 2020,” katanya.
Ia mengatakan, untuk pasangan Bupati dan Wakil Bupati Agam atas nama Suhatri-Muhammad Tonic ada temuan dukungan dari ASN 36 orang dan penyelenggara 33 orang.
Sementara pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar atas nama Fahrizal-Genius Umar ada temuan dukungan dari ASN 33 orang, penyelenggara 61 orang, TNI dan Polri lima orang.
Verifikasi faktual di Agam sudah selesai dilaksanakan oleh PPS pada tanggal 11 Juli kemaren. Sekarang sedang menunggu jadwal pelaksanaan pleno rekapitulasi hasil verifikasi faktual oleh PPK.
Bawaslu tentunya melaksanakan fungsi pengawasannya untuk memastikan proses verifikasi faktual dilaksanakan dengan benar dan sesuai aturan yang berlaku.
Bawaslu melakukan pengawasan dengan metode melekat dan audit untuk memastikan proses.
Terhadap adanya kesalahan prosedur, Bawaslu Agam dan Panwaslu Kecamatan melakukan upaya pencegahan dengan langsung menyampaikannya kepada KPU Agam dan PPK kecamatan terkait agar segera dapat dilakukan perbaikan.
Sementara itu pada akhir masa verifikasi faktual, ada lima kecamatan di Agam yang menyampaikan hasil pengawasannya kepada PPK terkait proses verifikasi faktual yang dilakukan.
“Ada masalah yang kami temukan dilapangan, bahwa terdapat pendukung yang tidak mendukung dan tidak mau menandatangani lampiran BA.5 KWK, sebagai bukti tidak mendukung,” katanya.
Terhadap hal ini, sesuai dengan instruksi Bawaslu RI, ada 11 kecamatan dari 16 kecamatan di Agam yang menyampaikan saran perbaikan kepada PPK.
Ke 11 kecamatan itu yakni, Kecamatan Tanjungmutiara, Tanjungraya, Ampekkoto, Banuhampu, Sungaipua, Ampekangkek, Candung, Baso, Kamangmagek, Palembayan dan Palupuah.(eko)
Kampar (benua) – Desa Parit Baru pertama melaksanakan PKTD bidang pertanian di Kabupaten Kampar, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indoesia Joko Widodo dan empat Kementrian yang meminta agar setiap desa menjalankan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Hal tersebut disampaikan Kepala Desa Parit Biru Alfian saat melakukan PKTD dalam penanamam benih cabe dan jagung manis di Desa Parit Baru Kecamatan Tambang, rabu (15/7/20).
Alfian menjelaskan, bahwa Padat Karya Tunai Desa merupakan kegiatan pemberdayaan keluarga miskin, pengangguran, keluarga dengan balita gizi buruk dengan pemanfaatan sumberdaya alam, mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan serta menjaga ketahanan pangan.
Masyarakat sangat antusias menyambut kegiatan ini, karna PKT bisa mempekerjakan masyarakat secara bergotong-royong dan upahpun dibayarkan, kegiatan yang membuat warga merasa lebih terasa kebersamaan dan mempererat hubungan emosianal.
“Melalui PKT nantinya kita juga bisa mengelola potensi potensi sumberdaya lokal secara optimal untuk dapat meningkatkan produktifitas, pendapatan dan jual beli masyarakat.”terang Alfian”.
Sementara itu Camat Tambang yang diwakili Kasipem Jufri menyampaikan dukungan atas kegiatan PKTD yang akan membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menciptakan lapangan kerja, memberikan kesempatan bekerja sementara dengan rencana kerja yang disusun oleh desa sesuai dengan kebutuhan serta penentuan upah yang di telah musyawarahkan.
Tenaga Ahli Infrastruktur Desa (TA ID) Kabupaten Kampar T. Mahendrana Hara, Sebagai Pembina Untuk Kegiatan PKTD menyampaikan, bahwa untuk tahun 2018 PKTD ini mulanya hanya untuk kegiatan fisik saja. Kemudian tahun 2020 dengan situasi pandemi covid-19 belum berakhir,
Dia menambahkan PKT tidak hanya untuk pekerja pembangunan infrastruktur akan tetapi banyak kegiatan lain untuk menambah pendapatan ekonomi masyarakat. Akhirnya PKTD dikembangkan untuk ketahanan pangan guna menjaga kestabilan kebutuhan bahan pokok di Desa.
Lubuk Basung (benua) – Sebanyak 80 siswa kuranga mampu di SMAN 2 Lubuk Basung Kabupaten Agam Sumatera Barat digratiskan iuran pelaksanaan pembelajaran (IPP).
Hal tersebut disampaikan Kepala SMAN 2 Lubukbasung, Wannasri, Rabu (15/7) SMAN 2 Lubukbasung, Kabupaten Agam, menggratiskan pungutan iuran pelaksanaan pembelajaran (IPP) bagi 80 dari 1.032 siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dia menambahkan, 80 siswa itu berasal dari keluarga kurang yang dibuktikan dengan surat keterangan miskin dari wali nagari, tidak memiliki orang tua, memiliki Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan lainnya.
“Ke 80 siswa itu digratiskan untuk membayar IPP dari awal sampai tamat sekolah,” tambahnya.
Selain mengratiskan IPP untuk 80 siswa, SMAN 2 Lubukbasung juga memberikan diskon sebesar 75 persen untuk 53 siswa, diskon 50 persen untuk 89 siswa dan diskon 25 persen untuk 57 siswa.
Mereka yang mendapatkan persentase itu setelah tim yang dibentuk pihak sekolah melakukan verifikasi ke rumah siswa.
“Apabila mereka layak mendapatkan diskon pembayaran IPP maka akan kita berikan,” katanya.
Ia menambahkan, dana IPP itu Rp120 ribu setiap bulan per siswa. Dana itu untuk mendukung biaya operasional dalam menunjang pendidikan berupa gaji guru honorer dan kegiatan lainnya.
Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah dan Peraturan Gubernur Sumbar No 31 Tahun 2018 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan.
“Kami mengacu aturan dari Disdikbud Sumbar, walaupun ada aturan tidak boleh melakukan pungutan yang dikeluarkan Pemkab Agam saat pandemi COVID-19,” ujarnya.(eko)
Lubuk Basung (benua) – Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelannggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Antokan Kabupaten Agam, Sumatera Barat siagakan tim teknis dengan jumlah 10 orang selama 24 jam.
“Memperbaiki gangguan yang dilaporkan pelanggan, kita siapkan tim teknis sebanyak 10 orang yang akan berjaga selama 24 jam, ini merupakan sebagai peningkatan pelayanan kepada pelanggan” kata Direktur PDAM Tirta Antokan Agam, Endrimelson di Lubukbasung, Rabu
Dikatakan tim dengan jumlah 10 orang ini tidak termasuk dengan tim teknis yang ada di kantor unit, karena tim ini langsung berada dibawah kantor induk.
tim teknis ini langsung menindaklanjuti laporan dari pelanggan terkait adanya gangguan berupa jaringan bocor, tersumbat dan lainnya.
“Selama ini gangguan terjadi akibat jaringan rusak dan tersumbat setelah banjir karena sumber air berasal dari air permukaan,” ujarnya.
Dia menambahkan, tim mengupayakan gangguan itu selesai dalam waktu dekat, agar pelanggan tidak kecewa dan mereka menikmati air bersih segera mungkin.
Untuk mengatasi gangguan di bak penampungan saat hujan, tambahnya PDAM Tirta Antokan Agam siagakan satu petugas untuk membersihkan sampah daun di pintu masuk bak itu.
Petugas itu membersihkan pintu masuk tersebut setiap saat, sehingga air tetap lancar ke pelanggan.
Jumlah sumber air PDAM Tirta Antokan 18 titik dengan kapasitas 237,5 liter per detik.
Sementara jumlah pelanggan 13.500 sambungan yang tersebar di Unit Lubukbasung, Unit Maninjau, Unit Tiku, Unit Batu Kambing, Unit Matur, Unit Ampekkoto, Unit Ampekangkek, Unit Sungaipua dan Unit Baso. (eko)