JAKARTA,BenuaNews.com- Buku adalah jendela dunia, “The Window of the World” tersirat makna jika kita ingin melihat dunia maka banyak membaca buku. Buku dalam catatan sejarah semuanya berawal dari zaman Mesir Kuno tahun 2400 SM. Sedangkan di zaman industri sekarang ini kertas dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari Pulp sebagai prototype dari kertas yang dikemas menjadi buku saat ini yang memiliki arti besar dalam sebuah peradaban dunia.
Dalam buku dengan judul “Menyelami Isi Hati” karya Imam Al-Ghazali, yang bisa didapatkan melalui gerai “Keira Publishing” dengan alamat Jalan Raya Cilangkap Nomor 1 RT. 06/12 Cilangkap Tapos – Depok, dengan Kode Post 16458.
Seorang influenzer, Fatimah Azzahra Al Aziz ketika memberikan sebuah testimoni buku tersebut mengatakan, hati diibaratkan raja, sedang aggota badan adalah prajuritnya.
“Bila rajanya baik, maka akan baik pula urusan seluruh para prajuritnya. Bila buruk, maka demikian pula urusan para prajuritnya. Oleh sebab itu, dalam Islam hati memiliki kedudukan yang agung,” kata perempuan hijab yang sering disapa Fazza ini.
Hal ini yang sangat ditekankan adalah bahwa dalam sebuah buku karya Imam besar Al Ghazali tersebut, menurutnya, tentu bahwa hati adalah standar kebaikan amalan badan.
“Yakni hati ibarat pemimpin bagi badan. Baiknya hati akan berpengaruh pada baiknya amalan badan. Dan buruknya hati akan berpengaruh pada buruknya amalan badan, dari aktifitas seseorang,” ujarnya.
Rasulullah SAW selalu bermunajat kepada Allah, “Ya Allah terangilah hati kami dengan cahaya petunjuk-Mu, seperti Engkau menyinari alam semesta ini selamanya dengan sang Surya dan Rahmat-Mu”.
Dalam pemaparannya, Fazza juga mengungkapkan begitu pentingnya hati dalam diri seorang insan. “Maka oleh sebab itu, merupakan parameter sehat atau rusaknya keseluruhan jiwa seseorang,” tegasnya.
Tentu semua itu dengan merujuk sabda Nabi SAW yang berbunyi :
“Sesunguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal darah. Jika rusak, maka rusaklah semua jasad manusia. Dan jika beres, beres pulalah semua jasad manusia. Ingatlah bahwa ia adalah hati” (HR Bukhari-Muslim).
Hati merupakan pusat ‘komando’ perilaku hidup manusia. “Apa kabar hatimu? Apakah selama ini kita benar-benar menyelami hati dan merasakan kembali apa masih ada dengki, atau mungkin kita tak sadar bahwa hati ini justru hendak mati,” paparnya.
“Kita sebagai manusia yang tak lepas dari berbagai penyakit hati, Akhirnya sangat mensyukuri bisa menemukan buku ini. Judul buku “Menyelami Isi Hati” dapat juga dengan mengunjungi laman Instagram @fazzaazzahro.id,” ujar influnzer ribuan pengikut ini.
Selain bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang buku yang diedarkan kepasaran, kelebihan dan kekurangan serta untuk memberikan motivasi bagi pengguna untuk semangat menulis kedepannya. Dengan target pembaca menyasar masyarakat Umum (Forum dan komunitas, serta pegiat literasi) pastinya.
Dengan desain dan subyek sebuah buku karya fenomenal ini tentunya diharapkan mampu dapat menggugah minat membaca terhadap masyarakat.
Apalagi jika melihat sebuah buku yang pertama seseorang akan tertuju pada desain cover kemudian muncul keinginan untuk menyelami konten dari buku tersebut. Apalagi kebanyakan orang-orang tertarik membeli buku karena sampul (cover), seperti halnya juga buku karya Imam Al Ghazali tersebut.
Star