Enam RT Terdampak Debu Batu Bara, Pemerintah Desa Kunangan Ajukan Laporan ke DLH

1000674166.jpg

MUARO JAMBI (Benuanews.com) – Aktivitas bongkar muat batu bara di area stokfile yang berlokasi di seberang Desa Kunangan, Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, menuai keluhan dari warga dan pelaku UMKM setempat. Mereka mengaku terdampak debu batu bara yang mencemari udara dan merusak ekosistem Sungai Batanghari.

Pemerintah Desa bersama Kepala Desa Kunangan,saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, membenarkan bahwa warganya telah mengeluhkan dampak negatif dari aktivitas tersebut. Menurutnya, debu batu bara yang terbawa angin telah mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat, bahkan mencapai fasilitas publik seperti sekolah dan puskesmas.

“Debu beterbangan ke permukiman warga, mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat, serta mencemari Sungai Batanghari,” ujar Kepala desa Rabu 30/07

Ia menyebutkan bahwa sekitar enam  Rukun Tetangga (RT) terdampak langsung. Selain rumah warga, usaha mikro seperti pembuatan kerupuk, produksi ikan asin, budidaya sayuran hidroponik, serta kolam ikan nila program ketahanan pangan milik kelompok tani dan BUMDes turut terdampak.

Lebih lanjut, Kades menyayangkan bahwa hingga kini belum ada sosialisasi ataupun pelibatan dari pihak perusahaan sebelum kegiatan batu bara ini dimulai. “Tidak ada pemberitahuan atau sosialisasi sebelumnya. Aktivitas ini langsung berjalan begitu saja,” tegasnya.

Pemerintah Desa, kata dia, telah melayangkan laporan pengaduan melalui email ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, dan sudah mendapat respons. DLH Kabupaten Muaro Jambi dikabarkan akan segera turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti keluhan tersebut.

“Sampai sekarang, belum ada perwakilan perusahaan yang menemui atau berdialog langsung dengan warga,” tambahnya.

Pemerintah Desa berharap pihak perusahaan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dan segera mengambil langkah untuk meminimalisir pencemaran yang terjadi.

“Kami khawatir terhadap kesehatan warga,lansia terutama bayi dan anak-anak. Kami minta perusahaan jangan tutup mata,” pungkas Kepala Desa

(Ardi)

scroll to top