Mataram NTB benuanews.com – disapa Dr. Jack selaku Direktur RSUP mengungkapkan, untuk pemeriksaan ala pesiar ini kita akan siapkan karena disana sementara itu memang agak lama Mataram Rabu, (30/06/2021).
Asep macam pesiar ini juga akan mempengaruhi data record MTB karena data itu kan merupakan apa cerminannya, cerminan terkait dengan kasus yang ada di Nusa tenggara barat
terus kemudian yang kedua kita menindaklanjuti strategi dari penanganan konflik nanti vaksinasi tidak ada kata lain selain kerja extraordinary untuk mengejar cakupan IDB sekitar 3 juta ini apapun kondisi dan apapun resikonya kita harus maksimalkan cakupannya
Kami mau mulai dari Polda kemarin tadi juga ada hari Sabtu kita membuat gerai-gerai geragai dan yang prinsipnya masyarakat itu harus mudah untuk mengakses vaksinasi ini
kita juga tindaklanjuti per hari ini, sementara 100 pagi tidak tahu yang hari ini sampai siang, ini 300 dan kita juga akan buat terus vaksin”Ujar Jack”
nanti rumah sakit bersama komunitas dan ketua dari Indonesia no provider Yasin akan berkolaborasi mencari gimana kami siapkan vaksinnya supaya masyarakat ini mudah apalagi aturan baru 12 tahun ke atas itu boleh terpaksa dan tidak melihat asal asal pasien
asal masyarakat jadi bagaimana pun ungkapnya kenalnya pertama di sini yang kedua di Surabaya 2 di Jakarta nama sama seterusnya kita targetkan 3 juta memang 3 juta ini angka yang cukup besar tapi bagi kita tidak ada yang harus kita cari
Sebenarnya nasional begini ini kerja bareng di dinas kesehatan bagian dindingnya dan rumah sakit tentu semua stakeholder yang terkait kita tidak melihat itu tapi melihat upaya dari pada kita
pemerintah ini untuk mengejar akselerasi dari pada cakupan masing-masing. Saya nggak peduli mau siapapun bekerja siapapun boleh yang penting outputnya adalah vaksinasi.
terlampaui 3 juta rumah sakit kita dorong ya versi saya terus berinteraksi dengan direktur rumah sakit yang ada di pulau NTB Lombok dan Sumbawa ini untuk mendorong mereka untuk melakukan dengan cara mereka masing-masing
strategi apapun saya tidak peduli yang penting cakupan bisa maksimal dan juga mau balik sudah terserah yang penting cakupannya bisa secepat mungkin karena hanya dengan vaksinasi ini kita bisa lebih bisa keluar dari segalanya
demi inilah, ini berakhir kapan tapi harus tetap bersahabat dan kita tidak boleh takut tapi waspada yang penanganan tentu kami ada rumah sakit rujukan dan kami terus nanti
Mulai kepada rumah sakit, rumah sakit ini pertama kita membagi nanti ini kita skenario-skenario jadi ini nanti kami sulap untuk menjadi pertama
kemudian ruang ICU yang saat ini sekitar 50 kita ambil dari 100 bilamana terjadi nanti outbreak kemudian pasien pasien yang gejala ringan dan sedang ringan okelah isolasi mandiri di rumah kalau sedang kita akan libatkan semua rumah sakit swasta
nanti pasien-pasien di sini kita mendorong karena rumah sakit swasta dan mungkin kami paksakan untuk menyiapkan ruang karena prasarana dan sarana cukup mahal di situlah pemerintah harus hadir hatinya disitu
RSUD provinsi yang harus mengambil alih semuanya dan kami kemarin waktu di pulau Sumbawa pasang dua titik yang satunya di Bima yang satunya nanti di kami siapkan menjadi rujukan rujukan kita punya tim yang yang solid dan yang punya kompetensi bisa dibanggakan
harapan cakupan ASI bisa terlampaui 3 juta apapun resikonya negara putih, jadi kita dalam waktu dekat kita sebagai rumah sakit harus punya dimana kebutuhan-kebutuhan dari pasien yang membutuhkan pelayanan khusus itu bisa kita siapkan ke depan banyakk hatinya yang kita akan bangun salah satunya ingin menjadikan rumah sakit daerah Provinsi menjadi bener-bener umur dan bisa kita banggakan jadi warga warga Indonesia”Tutupnya”(Put ).