Doa Kumham untuk Negeri

IMG-20211001-WA0029.jpg

Jakarta -(benuanews.com) Pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia di tengah upaya jajaran Kementerian
Hukum dan HAM (Kemenkumham) memberikan bakti kepada masyarakat.

Bagi
Kemenkumham, mengandalkan ikhtiar semata belumlah lengkap tanpa doa. Kondisi ini
menggerakkan Kemenkumham untuk menaikkan doa bersama bagi Indonesia pada Jumat,
(1/10).

Kegiatan Doa Kumham untuk negeri dipimpin oleh para pemuka dari perwakilan lima agama
yaitu Prof. Nasarudin Umur (Islam), Pdt. Bernard Manik (Kristen), Romo Paulus Andri
Astanto (Katolik), Ida Pinandita KHRT Astono Candra Dana (Hindu), dan Suhu Pushan
(Budha). Sementara itu, segenap jajaran Kemenkumham di seluruh Indonesia mengikuti dan
menaikkan doa secara serentak melalui live streaming.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mengatakan bahwa penting untuk mendoakan
kesejahteraan masyarakat Indonesia. Doa juga dinaikkan bagi pegawai
Kemenkumham agar diberikan kelancaran dan keselamatan, dapat melaksanakan tugas
dan pengabdian, serta dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Doa merupakan senjata spiritual bagi kita, yang tentunya sangat ampuh dalam melindungi
diri kita, guna mendukung keberhasilan program yang dicanangkan oleh pemerintah,” jelas
Yasonna saat memberikan arahan di Graha Pengayoman.

Sudah banyak upaya yang dilakukan Kemenkumham agar tetap sehat dan produktif di
tengah pandemi Covid-19.

Kemenkumham mengakomodasi vaksin bagi para pegawai,
melakukan swab antigen dan PCR kepada pegawai, penerapan protokol kesehatan yang
ketat, serta pemberian bansos kepada masyarakat dan pegawai terdampak Covid-19.

Menurut Yasonna, kegiatan Doa Kumham untuk Negeri merupakan ikhtiar batin guna
menyempurnakan upaya lahir sudah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam
menangani pandemi ini.

“Semoga ikhtiar ini mampu menggerakkan kesadaran bersama untuk terus mendoakan
negeri ini, optimis pandemi akan berlalu,” tutur Menkumham.

Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Komjen Pol. Andap Budhi Revianto
meyakini segala upaya yang diiringi dengan doa akan membawa kebaikan. Sekjen berharap .

Kemenkumham semakin PASTI (Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan
Inovatif) dalam menghadapi berbagai dinamika yang ada.
“Doa yang terbaik bagi Kemenkumham, doa yang terbaik bagi negeri kita tercinta Indonesia,
teriring harapan kita semua semoga apa yang kita mohonkan bersama dapat dikabulkan
oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Sekjen.

+++++
Hari Dharma Karyadhika, Momentum Kemenkumham Tingkatkan Pelayanan Publik

Jakarta – Hari Dharma Karyadhika (HDKD) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)
diperingati pada bulan Oktober setia tahun.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly
menegaskan peringatan HDKD 2021 harus menjadi momentum untuk menunjukkan
eksistensi Kemenkumham, khususnya di bidang pelayanan publik.

“Tunjukkan eksistensi Kemenkumham di bidang pelayanan publik sehingga dapat
meningkatkan citra positif Kemenkumham di masyarakat yang semakin PASTI (Profesional,
Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif),” tegas Yasonna, Jumat (1/10).

Untuk mewujudkan harapan tersebut, Menkumham Yasonna menekankan lima hal kepada
jajaran Kemenkumham pada acara pembukaan HDKD 2021. Pertama, jajaran
Kemenkumham senantiasa melakukan pembenahan secara komprehensif untuk
menghadapi tantangan zaman dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.

“Pembenahan tersebut termasuk dalam kebijakan perencanaan, pengorganisasian,
penganggaran, pengawasan melekat, serta monitoring dan evaluasi dengan memanfaatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi,” lanjut Yasonna untuk hal kedua.

Berikutnya, Menkumham meminta pegawai Kemenkumham membuat keputusan yang tepat
dan akurat. Keputusan yang diambil harus merujuk pada peraturan perundang-undangan,
harus menjunjung tinggi norma/etika sebagai Aparatus Sipil Negara, serta
mempertimbangkan norma/martabat masyarakat.

Sehubungan dengan pelayanan publik, jajaran Kemenkumham diharuskan melayani
masyarakat secara baik dan ramah sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain itu, Yasonna mengajak insan pengayoman agar aktif melibatkan diri dalam
penanganan Covid-19.

“Turut mengedukasi masyarakat untuk selalu disiplin melaksanakan protokol kesehatan,
mendukung program vaksinasi, serta aktif berkoordinasi dengan jajaran TNI, Polri, Satgas
COVID-19, Kementerian/Lembaga, dan Pemerintah Daerah,” tutur Yasonna.

Tema peringatan HDKD 2021 adalah “Semakin PASTI”. Tema ini menjadi landasan
Kemenkumham dalam melaksanakan tugas di tengah-tengah masyarakat, sebagai bentuk
pengabdian dan ungkapan syukur, serta menjadi suatu renungan yang dapat menumbuhkan
semangat baru dan profesionalisme.

Menurut Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Andap Budhi Revianto, tema HDKD 2021

“Semakin PASTI” memiliki arti adanya keberlanjutan program.
“Tujuan kita adalah dari waktu ke waktu semakin baik dalam hal profesinal, akuntabel,
sinergi, transparan, dan inovatif. Kita lihat dan evaluasi sehingga mempertahankan yang
baik dan meningkatkannya sehingga semakin baik,” jelas Andap.

Rankaian peringatan HDKD 2021 “Semakin PASTI” dimulai pada Jumat 01 Oktober 2021
dengan pelaksanaan Doa Kumham untuk Negeri yang dirangkaikan dengan Pembukaan
HDKD. Rangkaian kegiatan akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan seperti
seminar/lokakarya, bakti sosial dan pelayanan publik, sport game dan skill challenge, ziarah
dan tabur bunga, hingga puncak peringatan HDKD pada 30 Oktober 2021.

scroll to top