Dirresnarkoba ini arahannya : Siap siaga dalam melaksanakan tugas,bijak bermedsos, putuskan mata rantai Narkoba

IMG_20250915_101542-scaled.jpg

PALEMBANG.(Benuanews.com)-Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) menggelar apel pagi dipimpin Dirresnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Yulian Perdana ,SIK di lapangan Mapolda Sumsel, Senin (15/9/2025).

Kegiatan Apel pagi yang dihadiri Irwasda Kombes Pol Feri Handoko Soenarso SH, SIK, PJU dan personel Polda Sumsel

Menurut Yulian Perdana apel pagi sekaligus saat ini Polda Sumsel melaksanakan Operasi Aman Nusa satu Musi yang merupakan bagian dari upaya memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana dalam menghadapi berbagai potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polda Sumsel.

Dalam arahannya, pimpinan apel menekankan pentingnya profesionalisme dan sikap humanis dalam pelaksanaan operasi.

> “Operasi Aman Nusa I Musi 2025 bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga pencegahan, mitigasi, dan penanganan dini terhadap segala potensi kerawanan, baik bencana alam, konflik sosial, maupun ancaman lainnya,” ujar Diresnarkoba Polda Sumsel dalam arahannya.

Operasi ini difokuskan pada langkah-langkah cepat dan tepat dalam menghadapi dinamika kamtibmas, dengan mengedepankan sinergi lintas sektor. Polda Sumsel memastikan koordinasi dengan TNI, pemerintah daerah, serta para pemangku kepentingan terus diperkuat demi menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

Selain kesiapan personel, apel juga mengecek kelengkapan kendaraan operasional, alat komunikasi, serta sarana pendukung lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan operasi. Hal ini menjadi bagian penting agar setiap personel dapat bergerak efektif saat dibutuhkan di lapangan.

Dalam arahannya Dirresnarkoba mengajak Personil Polda Sumsel jajaran beserta keluarga untuk bijak bermedia sosial , serta rutin memberikan himbauan kepada masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos). dengan memfilter informasi yakni
– *Verifikasi informasi*: Pastikan informasi yang dibagikan sudah terverifikasi kebenarannya untuk menghindari penyebaran hoaks.
– *Jaga etika*: Jaga etika dalam berinteraksi di medsos, hindari komentar-komentar yang dapat memicu konflik atau perdebatan.
– *Hindari penyebaran hoaks*: Jangan menyebarkan informasi yang belum terbukti kebenarannya, karena dapat menyebabkan kesalahpahaman dan keresahan masyarakat.
– *Gunakan medsos dengan positif*: Gunakan medsos untuk berbagi informasi yang bermanfaat, serta mempromosikan kegiatan positif dan kreatif.

Dengan bijak dalam menggunakan medsos, kita dapat menciptakan lingkungan online yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam akhir arahannya Dirresnarkoba Polda Sumsel mengingatkan untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba dengan memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat. Yulian Perdana mengajak ada beberapa strategi yang dapat dilakukan:
– *Pencegahan*: Melakukan edukasi dan kampanye anti-narkoba untuk mencegah generasi muda terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.
– *Penindakan*: Melakukan penindakan yang tegas terhadap pengedar dan produsen narkoba untuk memutus mata rantai peredaran narkoba.
– *Rehabilitasi*: Menyediakan fasilitas rehabilitasi untuk para pecandu narkoba agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan sehat dan produktif.
– *Kerja sama*: Meningkatkan kerja sama antara lembaga penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat untuk memutus mata rantai narkoba.
– *Pengawasan*: Meningkatkan pengawasan terhadap peredaran narkoba, terutama di daerah-daerah yang rawan.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, kita dapat memutus mata rantai narkoba dan menciptakan masyarakat yang lebih aman dan sehat.

Mantan Dirsamapta Polda Babel ini mengatakan dalam mengatasi pengaruh negatif dengan kemajuan Iptek dengan memfilter dengan mengutip Pendapat Sarlito Wirawan Sarwono, kasih sayang keluarga terhadap anak sangat penting dalam membentuk kepribadian anak yang sehat. Berikut beberapa poin penting terkait kasih sayang keluarga terhadap anak menurut Sarlito¹:
– *Lingkungan Keluarga yang Stabil*: Sarlito menekankan pentingnya menciptakan kondisi lingkungan keluarga yang stabil, khususnya hubungan suami-istri yang harmonis. Hal ini dapat membantu remaja melewati masa transisi dengan lebih mulus.
– *Hubungan Keluarga yang Harmonis*: Keadaan keluarga dengan hubungan suami-istri yang harmonis dan adanya orang tua serta saudara-saudara dapat menjamin kesejahteraan jiwa remaja.
– *Prioritas Keutuhan Keluarga*: Tindakan pencegahan utama adalah menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga sebaik-baiknya. Jika terjadi masalah dalam keluarga, seperti perceraian atau kematian salah satu orang tua, maka anak dapat dipindahkan ke keluarga lain yang harmonis.
– *Alternatif Pengasuhan*: Jika tidak ada keluarga lain yang dapat mengasuh anak, maka asrama atau lembaga pengasuhan anak dapat menjadi pilihan terakhir. Namun, perlu diusahakan agar keadaan di asrama atau lembaga tersebut semirip mungkin dengan keadaan dalam keluarga biasa.

Dengan demikian, kasih sayang keluarga terhadap anak dapat membantu membentuk kepribadian anak yang sehat dan membantu mereka melewati masa transisi dengan lebih mulus tandasnya.(*)

scroll to top