LABUSEL-BENUANEWS.SUMUT.COM
Maraknya dugaan pungli di instansi kementerian agama (kemenag) Labuhanbatu Selatan,pasal nya setelah hasil penelusuran media,dengan digelarnya Olimpoade Madrasah Indonesia (OMI) pada tanggal 9,10 dan 11 2025 lalu, tepat nya Di Madrsah ibtidaiyah Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan,Sumatera Utara.
Dari informasi tersebut kita mendapatkan adanya pengutipan kepada setiap siswa-siswi madrasah tsanawiyah dan tingkat Aliyah di setiap siswa madrasah di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Menurut informasi setiap siswa madrasah harus membayar sebesar Rp 1,800/ siswa dan untuk tingkat aliyah di kenakan biaya Rp 2,200/ siswa dari sejumlah madrasah yang ada di labuhanbatu selatan.
Bukan hanya sampai disitu,miris nya lagi sejumlah guru madrasah yang ada di Labuhanbatu selatan saat pemberkasan sertifikasi guru harus mengeluarkan Rp 100,000/sertifikasi diluar penandatanganan ke staf pendis dan juga pengawas,beda lagi dengan pengantaran LPJ setelah clear juga akan memberikan uang yang jumlah nya tidak di tentukan.
Jika dilihat dari hasil penelusuran tersebut ,baru sejumlah dugaan pungutan liar(pungli) yang di paparkan belum lagi terkait dengan Anggaran Dana BOS,dugaan pengutipan ini belum semua dipaparkan.
Saat dikonfirmasi pada jum’at (05/09-2025) melalui pesan Wathsaap pegawai staf kasipendis kemenag Labuhanbatu Selatan,berinsial (DW),ketika di tanya soal dana anggaran OMI dan anggaran lainnya, beliau tidak dapat memberikan jawaban atau bungkam.
Ketua Aliansi Komunikasi Wartawan(ALKOWAR) K.Nasution,” mengatakan, “Kita tidak boleh tinggal diam terkait dengan adanya dugaan pungli di instansi kementerian agama Labusel, hal ini harus kita sampaikan kepada penegak hukum baik tipidkor polres maupun kejaksaan Labusel, ini menyangkut pendidikan dan agama,kita harus bongkar habis semua kejahatan tindak korupsi, ujar nya.(K.Nasution)