Dompu.NTB.Benuanews.com Aksi penganiayaan diantara kalangan pelajar di Kabupaten Dompu_NTB kembali terjadi. Kali ini menimpa ” Rsk ” salah satu pelajar kelas VII, diduga mengalami tindakan penganiayaan oleh seniornya di salah satu sekolah menengah pertama Negeri di Dompu.
Tindakan penganiayaan terhadap Rsk (15 thn ) asal Dusun Jati Desa Lepadi Kecamatan Pajo tersebut, diduga dilakukan IP asal Desa Kareke pada, Selasa(01/08/2023) kemarin siang. IP sendiri merupakan siswa kelas IX di sekolah yang sama dengan korban yaitu di SMPN 06 Dompu.
Korban Rsk mengungkapkan, peristiwa itu terjadi saat dirinya sedang asik jalan di depan kelas, tiba-tiba dihampiri oleh terduga pelaku yang langsung menuduh telah melapor ke guru karena suatu masalah. Walaupun Rsk mengelak dengan berulang kali menjawab tidak tahu karena memang tidak tahu, Ip tetap saja melakukan aksinya bak orang kesetanan dengan mencekik sambil mengangkat hingga Rsk kesakitan dan kesulitan bernapas, bahkan setelah dicekik, pelaku meludahi muka korban berulang kali sambil tertawa terbahak – bahak bersama teman – temannya.
” Saat itu saya sedang main sama teman depan kelas, tiba – tiba dia ( Ip) langsung cekik sambil mengangkat dan saya juga diludahi berulang kali “, Ungkap korban pada Awak Media ini, Selasa, (01/08/2023) pagi dikediamannya di Desa Lepadi.
Sayangnya, menurut Rsk tidak seorang siswa pun yang ada disitu saat kejadian berusaha menghentikan tindakan tak beradab Ip itu, karena memang terduga pelaku Cs di tengarai sebagai kelompok yang di takuti di sekolah itu.
” Tidak ada teman sekelas saya, yang ada hanya rekan-rekan seangkatan pelaku yang menyaksikan, itupun hanya melihat sambil tertawa saja “, Tuturnya.
Atas peristiwa itu, keluarga korban akan mendatangi pihak sekolah untuk melaporkan kejadian yang menimpa Rsk tersebut dan berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di kemudian hari, baik terhadap Rsk sendiri maupun kepada Siswa/Siswi lain di Sekolah tersebut.
” Kami akan mendatangi pihak sekolah untuk melaporkan kejadian tersebut, dan kalau tidak di tindaklanjuti oleh pihak sekolah maka kami akan lanjutkan ke ranah hukum agar tidak terjadi lagi di kemudian hari “, Ujar Misnah ( 37 thn ) Ibu korban.(IB).