Padang, Benuanews.com,- Akhir-akhir ini petugas Dinas Perhubungan Kota Padang gencar melakukan razia terhadap kendaraan yang melanggar aturan parkir. Setiap kendaraan yang parkir sembarangan, mendapat sangsi dari aparat dishub, mulai pengempesan ban, derek dan tilang.
Seperti yang terjadi di jalan Khatib Sulaiman beberapa yang lalu. Sebuah mobil mini bus Toyota Rush BA 1965 FX ditilang karena parkir sembarangan. Meski protes, akan tetapi petugas tetap melakukan tilang terhadap kendaraan tersebut.
Kita perlu acungkan jempol terhadap tindakan tegas aparat dishub tersebut. Akan tetapi pertanyaannya, apakah tindakan aparat tersebut sudah menyasar ke seluruh masyarakat???.
Kalau kita lewat di jalan Aur atau tepatnya di belakang kantor Gubernur Sumatera Barat, maka akan terlihat kesemrawutan lalulintas. Sering terjadi kemacetan akibat banyaknya mobil yang parkir sembarangan. Dan rata-rata pemilik kendaraan adalah para pegawai kantor Gubernur dan Anggota Polda Sumbar yang notabene mengerti dengan peraturan.
Jelas-jelas ada tanda larangan parkir, akan tetapi tetap saja mereka parkir. Atau mungkin para pemilik mobil tidak tau kalau ada rambu-rambu larangan parkir, atau mereka tidak tau kalau huruf P yang di garis merah tersebut tanda di larang parkir????.
Ade, salah seorang warga yang tinggal di jalan Aur mengatakan, sangat kesal dengan banyaknya mobil parkir di sepanjang jalan Aur tersebut. “Kesal pak, setiap hari jalan ini selalu dipadati kendaraan parkir, padahal jelas-jelas ada larangan parkir” ujar Ade.
Yang anehnya lagi, jalan Aur tidak jauh dari Polda Sumbar, di sana juga terdapat kantor Satpol PP Sumbar, dan Disperindag Sumbar. Akan tetapi, tidak ada upaya petugas untuk menertibkannya.
Sementara itu Fery salah seorang pegawai di salah satu kantor di kawasan tersebut mengatakan sangat terganggu dengan situasi tersebut. “Sering macet pak, kalau lagi jam kerja” ujar Fery. Dirinya berharap agar petugas dishub segera menertibkan kawasan jalan Aur dari parkir liar tersebut.
( Marlim)
