Deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor Jatim di Surabaya Diwarnai Kericuhan

IMG-20220618-WA0281_copy_600x400.jpg

Surabaya,BenuaNews.com- Deklarasi massa mengatasnamakan Ikatan Alumni GP Ansor Jawa Timur di Gedung Pergerakan Penganut Khittah Nahdliyah (PPKN) Gayungsari Surabaya, diwarnai kericuhan pada Jumat, (17/06/2022).

Kedatangan massa mengatasnamakan Banser NU Surabaya terjadi cekcok dan saling dorong hingga akhirnya kericuhan pun tidak dihindarkan. Suasana memanas lantaran peserta deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor menggunakan atribut GP Ansor-Banser dengan logo yang telah didesain.

Diketahui beberapa hari belakangan muncul adanya rencana penolakan rencana deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor.

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jatim, H Syafiq Syauqi memberikan somasi kepada sejumlah orang yang mendeklarasikan IKA GP Ansor Jatim tersebut agar membubarkan diri dan tidak melanjutkan kegiatannya.

“Segala atribut yang menggunakan nama Ansor akan kita cegah dan larang untuk digunakan tanpa koordinasi dengan Pimpinan Wilayah,” ujar Syafiq,” Jumat (17/06/2022).

Somasi dilayangkan kepada pihak penanggung jawab atau pencetus Ikatan Alumni GP Ansor. Pihaknya juga mendesak yang bersangkutan untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, baik di media sosial maupun di media massa, dan juga siap memperkarakan secara hukum jika mereka terus mencatut logo dan atribut resmi GP Ansor.

“Alumni GP Ansor itu ya menjadi Pengurus NU. Ini sama seperti alumni Fatayat yang otomatis Muslimat,” katanya.

Gus Syafiq menegaskan, bahwa dalam PD/PRT GP Ansor tidak ada istilah pembentukan Ikatan Alumni. Karena itu, secara tegas PW GP Ansor Jatim menolak dan menginstruksikan agar pembentukan Ikatan Alumni yang mengatasnamakan GP Ansor dihentikan.

“Saya juga mengimbau agar seluruh pimpinan cabang di seluruh kabupaten dan kota di Jatim menahan diri dan tidak terpancing dengan potensi munculnya IKA di wilayah masing-masing,” ucapnya.

Sekretaris PW GP Ansor Jatim, Hasan Bisri menambahkan, bahwa pihaknya akan tetap setia dan patuh pada aturan organisasi yang ada dan satu komando dengan Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor. Beliau juga mengimbau agar segala bentuk upaya yang dapat memicu kegaduhan disudahi.

“Secara substansi, gerakan IKA GP Ansor itu rentan untuk dimanfaatkan sebagai kepentingan politik. Sudahlah, kita masing-masing paham arah gerakan itu sebenarnya untuk kepentingan sepihak beberapa orang saja,” jelasnya.

Bendahara PW GP Ansor Jatim, Muhammad Fawait (Gus Fawait) menegaskan, di NU itu berkhidmah dan tidak perlu membuat ribut.

“Jangan bikin organisasi ikatan alumni begitu, saya pikir bukan malah berkhidmah di NU, saya khawatir ada kepentingan politik tertentu yang ujung-ujungnya kan mendekati pileg dan pilpres 2024. Jangan bikin ribut, kalau bikin ribut nanti kualat lho,” tegasnya.

Ketua GP Ansor Surabaya sekaligus Panglima Banser Surabaya, HM Faridz Afif (Gus Afif) menjelaskan, pihaknya tadi mengakui mengerahkan 75 pasukan Banser untuk mendatangi acara Deklarasi Ikatan Alumni GP Ansor Jatim.

“Kami tidak membubarkan acara itu. Tapi kami tidak ingin mereka menggunakan jaket doreng Banser dan mencatut nama, logo serta atribut Banser NU atau GP Ansor,” tuturnya.

(Star)

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top