Buku Jurnalistik Dibedah

IMG-20220807-WA0021.jpg

Padang, Benuanews.com,- Menjadi seorang jurnalistik atau wartawan memerlukan kepiawaian dalam menulis dan membaca sehingga, para reporter dapat memperkaya data serta masyarakat memperoleh informasi yang terbaru dan akurat.

Hal inilah yang dikatakan oleh, sastrawan dan wartawan senior Yurnaldi
saat membedah buku yang berjudul pengantar jurnalistik panduan praktis bagi pemula yang ditulis oleh Armaidi Tanjung, yang juga merupakan wartawan senior.

“Wartawan adalah profesi yang mulia, karena mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik,”katanya saat menjadi pembicara di basko hotel, Sabtu (6/8) kemaren.

Tak hanya itu, mantan wartawan kompas ini memaparkan bahwa, buku yang ditulis oleh Armaidi Tanjung sangatlah lengkap.

“Buku sangat bagus bagi para pemula yang ingin menjadi jurnalistik. Pasalnya, buku ini dilengkapi dengan bahasa jurnalistik, undang-undang pers, dan masih banyak lagi,tinggal lagi mempraktekan,”ujarnya.

Ketua program magister ilmu komunikasi universitas Andalas Padang Ernita Arif, menyebutkan, buku yang ditulis Armaidi Tanjung, memiliki bahasa yang sederhana.

“Dengan yang sederhana tentunya mudah dicerna, dan dipahami,”imbuhnya.

Dosen spesialis komunikasi ini menuturkan, dengan selalu membaca dan menulis, tentunya meningkatkan literasi.

Sementara itu, penulis buku pengantar jurnalistik panduan praktis bagi pemula yakni Armaidi Tanjung menjelaskan, diterbitkan buku tersebut,karena semakin banyak jumlah media saat ini khususnya media online.

“Siapa saja boleh menjadi seorang wartawan, tentunya memiliki nilai- nilai jurnalistik, etika seorang wartawan, dan masih banyak lagi tentunya,”ucap pria yang pernah menamatkan S2 nya di IAIN Padang yang kini beralih menjadi UIN IB Padang.

Kegiatan yang dibuka, oleh Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) Nofrizal mendukung kegiatan tersebut.

Menurut, bedah buku yang dilakukan, tentunya meningkatkan literasi. Pasalnya, saat ini sangat banyak naskah kuno yang ada di arsip dan perpustakaan Sumbar cuma kendalanya tidak banyak yang mampu membaca naskah kuno.

“Untuk kegiatan tersebut sangat penting,karena meningkatkan literasi,”imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPD Satu Pena Sumbar, Sastri Bakry, kegiatan tersebut guna memeriahkan kegiatan Internasional Minangkabau Literacy Festival (IMLF) yang digelar tahun depan.

scroll to top