Bantuan Inkubasi Pondok Pesantren Al Manar Jember Diduga Tidak Transparan dan Mark Up Fiktif

IMG-20251105-WA0200.jpg

Jember,Jawa Timur,Benua News.com – Bantuan inkubasi yang dialokasikan untuk Pondok Pesantren Al Manar di Dusun Jatian, Desa Pondok Dalem, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, tengah menjadi sorotan. Pasalnya, penyaluran dan penggunaan dana bantuan tersebut diindikasi tidak transparan dan diduga kuat terjadi mark up fiktif dalam pengadaan barang dan jasa.

Dugaan ini mencuat setelah beberapa pihak, termasuk wali santri dan tokoh masyarakat setempat, mempertanyakan rincian penggunaan dana yang tidak pernah dipublikasikan secara terbuka. Bantuan inkubasi yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan unit usaha pesantren dan meningkatkan kemandirian ekonomi santri, justru disinyalir tidak tepat sasaran.

“Kami sebagai wali santri merasa berhak tahu bagaimana dana bantuan itu digunakan. Selama ini, kami tidak pernah melihat laporan pertanggungjawaban yang jelas,” ujar salah seorang wali santri yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, ada beberapa kejanggalan dalam pengadaan barang, seperti harga yang jauh lebih tinggi dari harga pasar. “Misalnya, ada pembelian alat-alat tulis dan kebutuhan yang harganya tidak masuk akal. Kami menduga ada mark up yang cukup signifikan,” tambahnya.

Selain itu, beberapa proyek yang seharusnya dikembangkan sebagai bagian dari program inkubasi, seperti mini market pesantren, juga terkesan mangkrak dan tidak memberikan manfaat yang optimal bagi santri. Bahkan, ada indikasi bahwa mini market tersebut hanya bersifat fiktif, karena tidak beroperasi sebagaimana mestinya.

Menanggapi isu ini, sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis anti-korupsi di Jember mulai melakukan investigasi mendalam. Mereka mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan dari berbagai pihak untuk mengungkap dugaan penyimpangan tersebut.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Pondok pesantren seharusnya menjadi lembaga yang bersih dan transparan. Jika benar ada penyelewengan dana, ini adalah tindakan yang sangat memalukan,” kata salah seorang aktivis.

Pihaknya berjanji akan membawa kasus ini ke ranah hukum jika ditemukan bukti yang cukup kuat. “Kami akan laporkan ke pihak berwajib agar kasus ini diusut tuntas dan para pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya,” tegasnya.

Sementara itu, pihak Pondok Pesantren Al Manar (Operator) saat dihubungi lewat pesan singkat WhatsApp belum memberikan keterangan resmi terkait tudingan ini. Beberapa kali upaya konfirmasi yang dilakukan oleh awak media tidak membuahkan hasil.

Kasus dugaan penyelewengan dana bantuan inkubasi ini menjadi perhatian serius di kalangan masyarakat Jember. Mereka berharap agar pemerintah daerah dan pihak berwenang segera turun tangan untuk melakukan audit dan investigasi secara transparan.

“Kami berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak, agar tidak ada lagi penyimpangan dana yang merugikan masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan,” pungkas salah seorang tokoh masyarakat.

(BERSAMBUNG…!)

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top