Banjir Di Pesisir Selatan, Siswa Disejumlah Sekolah Diliburkan

IMG-20220922-WA0024.jpg

Pessel, Benuanews.com
Tingginya intensitas hujan semenjak, Rabu (21/9) sore hingga Kamis (Kamis 22/9) dini hari di wilayah kabupaten pesisir selatan, sejumlah sekolah terendam banjir yang mengakibatkan siswa tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di daerah itu. Dampak itu selain sekolah ratusan rumah masyarakat juga terendam banjir.

Salah seorang warga Punggasan Kecamatan Linggo Sari Baganti,Rizal Sikumbang mengungkapkan kejadian banjir tersebut merupakan yang kedua kalinya dalam bulan (September) ini terjadi di daerah setempat.

Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya saluran irigasi yang dangkal dan tersumbat sehingga harus perlu dilakukan pengerukan oleh pihak terkait.

“Saya udah sengsara akibat banjir ini, tiap hujan kena banjir. Bayangkan saja dalam bulan ini aja udah dua kali rumah saya terkena banjir. Dan ini perlu dilakukan pengerukan oleh pihak terkait,” ujarnya, Kamis (22/9).

Ia menyebutkan akibat banjir tersebut ratusan rumah warga lainnya juga terendam banjir seperti di Kampung balarambahan pasar Punggasan dan juga Nagari Punggasan Timur.

Selain rumah, sambungnya, beberapa sekolah juga terendam banjir seperti SMAN 2 Linggo Sari Banganti, MTsN 5 Pessel, dan juga Sekolah Dasar (SD) sehingga siswa di daerah itu diliburkan.

“Banjir terjadi semenjak tiga tahun belakang ini. Akibat banjir para siswa dibeberapa sekolah saat ini tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar,”ungkap Rizal Sikumbang.

Sementara itu, Kepada Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 5 Pessel, Drs. Siul Kampai, saat dihubungi mengatakan banjir kali ini merupakan banjir terparah yang terjadi di sekolah itu tahun ini. Akibatnya para siswa disekolah itu diliburkan

“Untuk hari ini siswa, kami liburkan,” kata dia.

Selain berdampak kepada siswa, kata dia, sejumlah fasilitas juga tidak dapat dipergunakan seperti Buku, dan Alquran, yang terendam banjir. Termasuk 6 lokal dan ruangan Waka (Wakil Kepala) yang baru dibangunya.

“Akibat banjir ini kami perkirakan mengalami kerugian berkisar ratusan juta rupiah. Dan semua itu telah kami sampaikan kepada Kemenag,”ujarnya.(Wandi)

scroll to top