Artikel Politik Identitas: Tantangan dan Solusi dari Pemuda dalam Menjaga Kesejukan Keberagaman Menuju Pilpres 2024

IMG-20220817-WA0012.jpg

Panyabungan-Benuanwes.com Di dalam buku Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita, Tulisan Prof. Ahmad Syafii Maarif dkk. Pada Bab Teori dan Bentuk Praksisnya di berbagai Kawasan, Adalah L.A. Kauffman menerangkan bahwa hakikat politik identitas dengan melacak asal-muasalnya pada gerakan mahasiswa anti-kekerasan yang dikenal dengan SNCC (the Student Nonviolent Coordinating Committee), sebuah organisasi gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat di awal 1960-an. Siapa sebenarnya yang menciptakan istilah politik identitas itu pertama kali masih kabur sampai hari ini. Tetapi secara substantif, politik identitas dikaitkan dengan kepentingan anggota-anggota sebuah kelompok sosial yang merasa diperas dan tersingkir oleh dominasi arus besar dalam sebuah bangsa atau negara. Di sinilah ide tentang keadilan untuk semua menjadi sangat relevan.
Politik identitas Politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu.
Maka dengan ini saya mencoba membuat artikel mengenai Politik Identitas yang berjudul Tantangan dan Solusi dari Pemuda dalam Menjaga Kesejukan Keberagaman Menuju Pilpres 2024. Tanpa terasa kita sebentar lagi akan dihadapkan dengan Pesta besar Rakyat Indonesia yaitu pemilu serentak 2024, di pemilihan umum ini kita bukan hanya kita memilih anggota legislative saja, tetapi juga Eksekutif yaitu Presiden dan wakil presiden.
Menjelang Pipres 2024 tidak tertutup kemungkinan bahwa Politik identitas akan berhembus kencang, baik ia dalam identitas etnis, suku, budaya, agama, mengingat momen ini akan terjadi pertarungan elit dalam menuju kekuasaan, tidak tertutup kemungkinan masyarakat Indonesia akan terkotak-kotak kan, dan harus kita pahami bahwa kontestasi itu hanyalah sementara yang dipergunakan untuk mematuhi konstitusi yaitu pergantian presiden per lima tahun, agenda itu wajib kita laksanakan karena kita mematuhi undang-undang, namun yang penting kita pahami bahwa persatuan dan kesatuan sesuai cita-cita pendiri bangsa lebih penting kita jaga daripada ikut terpolarisasi yang hanya untuk kepentingan segelintir orang. Oleh karena itu Pemuda harus menjalankan Fungsinya seperti sebagaimana Sumpah Pemuda tahun 1928 yang pada esensinya menjaga persatuan bangsa Indonesia. Maka dari itu sebelum Pilpres pun Pemuda harus senatiasi meng kampanyekan semanagt persatuan, mulai dari Rumah sendiri, Kerabat, Masyarakat sekitar dan Rakyat Indonesia umumnya, kampanye persatuan ini memang tidaklah cukup sekali dua kali, namun harus terus disuarakan secara lisan, dan juga menggunakan medsos dengan bijak berupa membuat postingan-postingan yang memaknai tentang pentingnya menjaga kesejukan dan saling menghargai keberagaman di Indonesia. Tentu itu dimulai dari kita sendiri, di rumah sendiri, masyarakat sekitar dan untuk Rakyat Indonesia pada Umumnya.
Akhir kata Politik identitas dalam bentuk apa pun tidak akan membahayakan keutuhan bangsa dan negara ini di masa depan, selama cita-cita para pendiri bangsa tentang persatuan dan integrasi nasional, semangat Sumpah Pemuda yang telah melebur sentimen kesukuan, dan Pancasila dan bhinneka tunggal ika tetap kita amalkan dan maknai dalam kehidupan sehari-hari, salah satu caranya adalah peran Pemuda yang terus menurus dalam mengkampanyekan cita-cita pendiri bangsa tersebut.
Penulis : Syukri Aman Harahap SH. (Ketua Umum HMI Cabang Mandailing Natal Sumatera Utara periode 2020-2021).(Tim)

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top