Tangsel – Benuanews.com – Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat juga perlu tetap waspada terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya,penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini mulai meningkat berbarengan dengan datangnya musim penghujan.
Hal ini disampaikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Fraksi Nasdem, Ria Mahdia Fitri, dalam rangka mendukung Program Prioritas Bidang Kesehatan Pemerintah Provinsi Banten, di Aula Kelurahan Parigi Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Agar terhindar dari DBD dan COVID-19, dianjurkan untuk selalu meningkatkan daya tahan tubuh dan melakujan Vaksin selain menjaga kebersihan lingkungan.
Untuk mendukung hal tersebut, Ria Mahdia Fitri menyebut program Pemerintah dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) tetap menjadi acuan.
“Kami meyakini, upaya pengendalian DBD yang sudah berjalan, seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus, sering digalakkan oleh para kalangan pegiat yang tergabung dalam Juru Pemantau Jentik (Jumantik),” kata Ria.
Ria, mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu dan segera mengakses fasilitas kesehatan pemerintah terdekat jika mengalami demam. Menurutnya, sebagian besar puskesmas di Kota Tangsel saat ini sudah mendukung untuk deteksi dini demam berdarah.
“Deteksi dini penting untuk mengurangi keparahan dan penyebaran penyakit. Keterlibatan masyarakat oleh relawan Jumantik dan para kader Posyandu sangat membantu, meski imbalannya, belum memadai,” ujarnya.
Wakil rakyat asal Tangsel ini mengungkapkan, bahwa ketidakmaksimalan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dilapisan bawah, pelayanannya masih diperlihatkan dihadapan publik. Ia mengatakan, masih ada saja rumah sakit yang tidak mau melayani masyarakat dengan dalih kamar pasien penuh.
“Beberapakali kejadian masyarakat mengeluh ketika kerumah sakit tidak dilayani dengan baik. Berarti ini kan pelayanan kesehatanya tidak maksimal, karena ada beberapa masyarakat yang punya BPJS yang sudah di cover, tapi kemudian ketika dia ke rumah sakit ga ada kamar,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengaku yang harus menjadi prioritas utama yaitu membenahi pelayanan rumah sakit. Ia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten atau Kota dan Provinsi di Banten untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
“Jadi sebenarnya bisa lebih bagus kalo kita memenuhi pelayanan rumah sakit dulu. Karena pelayanan kesehatan adalah hak seluruh masyarakat dan tidak ada perbedaan,” tandasnya
(Aguh/Syarif)