Akpol Cetak Pemimpin Polri Masa Depan: Profesional, Bermoral, dan Melek Teknologi

1736679609250_hOCuuJGH9H-1.jpeg

JAWA BARAT.(Benuanews.com)-Akademi Kepolisian (Akpol) terus bertransformasi sebagai lembaga pendidikan unggulan yang mencetak calon-calon pemimpin Polri masa depan. Dengan semangat Profesional, Cerdas, Bermoral, dan Modern (PCBM), Akpol membekali para tarunanya tak hanya dengan kemampuan teknis dan taktis, tetapi juga kedalaman moral dan literasi ilmu kepolisian.

Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana menegaskan, inti dari pendidikan di Akpol adalah membentuk sosok polisi yang mampu menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban, sekaligus pejuang kemanusiaan.

“Akpol bukan hanya tempat belajar, tetapi tempat menanamkan nilai-nilai luhur kepolisian. Taruna Akpol harus menjadi pribadi yang patuh hukum bukan karena takut, tapi karena sadar akan tanggung jawab moralnya terhadap masyarakat,” ujar Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana.

Menurutnya, pemimpin Polri di masa depan harus memiliki moralitas dan literasi yang kuat. Kedua hal ini menjadi fondasi penting agar setiap kebijakan yang diambil mencerminkan keadaban dan keberpihakan kepada kemanusiaan.

“Pemimpin itu bukan segalanya, tapi dari kebijakannyalah banyak hal besar bisa terjadi. Maka, moralitas dan keutamaan dalam kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban harus menjadi jiwa dari pendidikan kepolisian,” jelasnya.

Akpol juga mempersiapkan tarunanya untuk menghadapi tantangan era digital dengan pendekatan smart policing—perpaduan antara pemolisian konvensional, elektronik, dan forensik. Pembelajaran berbasis teknologi ini bertujuan mencetak polisi yang siap memberikan pelayanan publik yang cepat, tepat, transparan, dan akuntabel.

Dalam proses pendidikan, para taruna Akpol digembleng dengan pelatihan fisik, kecerdasan intelektual, serta kepekaan sosial. Mereka dilatih untuk mampu bertindak sigap dalam berbagai operasi, baik dalam situasi rutin maupun kontinjensi, tanpa meninggalkan aspek kemanusiaan.

“Kami mendidik taruna untuk tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki empati. Polisi harus mampu menyelesaikan konflik secara beradab dan menjadi simbol dari hukum yang mencerdaskan,” kata Komjen Pol. Chryshnanda Dl

Sebagai institusi yang terus berbenah menuju kampus modern, Akpol kini mengusung model pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi dan riset-riset kepolisian mutakhir. Materi pendidikan mencakup isu-isu sosial, hukum, pemolisian, hingga teknik kepolisian yang aplikatif di lapangan.

Komjen Pol. Chryshnanda mengingatkan, waktu pendidikan di Akpol sangat singkat, namun punya arti penting dalam membentuk masa depan Polri.

“Manfaatkan setiap waktu di Akpol untuk membentuk jati diri. Jadilah pemimpin yang membawa perubahan, bukan hanya untuk institusi, tapi juga untuk masyarakat luas,” pungkasnya.

scroll to top