PADANG (benua) — Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit menutup kegiatan Rapat Koordinasi Komite Peduli Bencana Kota Padang di Hotel D’Dhave, Senin (27/7). Kepada seluruh peserta diingatkan tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana, termasuk menghadapi bencana wabah Coronavirus disease 2019 (Covid-19).
“Kita harus mempersiapkan semuanya untuk menghadapi bencana. Tidak hanya bencana alam saja tapi termasuk wabah virus corona ini,” ujar Wagub Sumbar Nasrul Abit.
Sumatera Barat terkenal dengan daerah rawan bencana. Tidak hanya itu, Sumbar dianggap sebagai daerah supermarket bencana seperti letusan gunung api, gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, angin topan dan lainnya.
“Kita berharap dengan adanya rapat koordinasi ini, peserta bisa memahami semua bentuk bencana yang akan kita hadapi,” ucapnya.
Saat ini bangsa Indonesia dalam keadaan drarurat bencana, Nasrul Abit minta pada peserta untuk bisa bekerjasama dengan semua pihak untuk mengatasi Covid-19 di Sumbar.
“Kita semua tahu, sampai saat ini vaksin anti virus corona belum ditemukan. Jadi kita bersama BPBD memberikan sosialisasi ke masyarakat, agar tetap ikuti protokol kesehatan,” sebutnya.
Selain itu, ancaman terbesar bencana di Sumbar adalah gempa dan tsunami yang dikhawatirkan dapat merenggut banyak korban jiwa. Terutama masyarakat yang berada di pinggir pantai.
Wagub Nasrul Abit mengatakan, menurut 5 profesor ahli gempa dari Jepang memprediksi Kabupaten Kepulauan Mentawai akan terjadi gempa dahsyat berkekuatan 8,9 skala richter (SR). Hal ini telah ditelitinya di daerah Mentawai.
Gempa dahyat tersebut masih ada di 20 mil Kepulauan Mentawai hanya tinggal tunggu waktu aja. Menurut para pakar Jepang tersebut, jika gempa dahsyat itu terjadi, prediksi Nasrul, akan menyebabkan gelombang tsunami sampai tinggi 12 meter.
Oleh karenanya menjadi suatu keharusan bagi Sumatera Barat untuk memiliki mitigasi bencana dan perencanaan yang matang untuk penyelamatan masyarakat Sumbar dari bencana stunami.
Selanjutnya Wagub Sumbar mengapresiasi dan berharap pada rapat koordinasi tersebut bisa menghasilkan suatu keputusan dalam penanganan bencana, mengurangi resiko serta membentuk strategi mencegah jatuhnya korban jiwa.
Sebagai penutup Nasrul Abit mengingatkan, walaupun ada informasi dari para ahli gempa itu, jangan jadikan sebuah kabar yang menakutkan bagi masyarakat Sumbar. Tapi jadikan masyarakat lebih waspada. (nov)