Oleh : Maria Kondelisa Langa
Prodi : Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia
Universita Katolik St.PaulusRuteng
Seuntaian kata kupancatkan
saat merayu sang pencipta
dalam keheningan aku menghadapamu
menengadah tangaku meminta rahmat padamudalam derita
kehidupan yang tercipta.
Dengan tangis kubersujut
dipintu doa ku mengetuk hatimu
Tuhanku padamu kuberseru.
Rasaku jalan bersama asa
dilabirin tanpa waktu
saat rasa tak kunjung ada
tempat untuk menetap.
Ribuan dalam hati
entah dimana tuan rinduku
karna disini tak kutemui
Puisi : Ibu
Saat sebutir air di dinding rahimu
menjelma menjadi manusia
kehidupanmu mulai berbeda
tenaga dan teriakan
kau kobarkan demi memberi kehidupan baru bagi seorang anak kecil.
Ibu
Cintamu bagaikan penyembuh dahaga dikala kehausan
Kasihmu bagai terang dikala kegelapan
hatimu begitu mulia
membesarkanku seorang diri
ku ucapkan terimakasih ibuku.