Bantuan Inkubasi Pondok Pesantren Al Ahzar Prenduan Jember Disorot: Dana Diduga Tidak Transparan, Usaha Mangkrak

1518d159-b80f-4e0f-be49-b39c42fe8880.jpg

Bantuan Inkubasi Pondok Pesantren Al Ahzar Prenduan Jember Disorot: Dana Diduga Tidak Transparan, Usaha Mangkrak

Jember,Jawa Timur,Benua News.com – Bantuan inkubasi yang diterima Pondok Pesantren Al Ahzar Prenduan, yang berlokasi di Desa Kepanjen, Kecamatan Gumuk Mas, Kabupaten Jember, Jawa Timur, kini menjadi perhatian publik. Pasalnya, pengelolaan dana bantuan tersebut disinyalir tidak transparan dan jenis usaha yang seharusnya dikembangkan justru mangkrak, menimbulkan kecurigaan adanya praktik memperkaya diri.

Kecurigaan ini muncul dari laporan warga sekitar dan alumni pesantren yang merasa tidak melihat dampak positif dari bantuan inkubasi yang seharusnya digunakan untuk mengembangkan potensi ekonomi pesantren. Mereka mempertanyakan kejelasan penggunaan dana dan hasil dari program inkubasi yang dijanjikan.

“Kami sebagai alumni sangat menyayangkan jika bantuan yang seharusnya bisa memajukan pesantren, justru tidak jelas penggunaannya. Kami tidak melihat adanya perkembangan usaha yang signifikan,” ungkap salah seorang alumni yang enggan disebutkan namanya.

Menurutnya, salah satu jenis usaha yang dijanjikan untuk dikembangkan adalah unit produksi makanan ringan khas Jember. Namun, hingga saat ini, usaha tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. “Dulu sempat ada produksi, tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Alat-alatnya juga dibiarkan begitu saja,” tambahnya.

Selain itu, muncul pula dugaan bahwa sebagian dana bantuan digunakan untuk kepentingan pribadi oknum tertentu. Hal ini semakin memperkuat indikasi adanya praktik korupsi dan penyalahgunaan wewenang.

Menanggapi isu ini, beberapa organisasi masyarakat sipil (OMS) di Jember mulai melakukan pengumpulan data dan informasi. Mereka berencana untuk melaporkan temuan mereka kepada pihak berwajib jika ditemukan bukti yang cukup kuat.

“Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini. Jika memang terbukti ada penyelewengan dana, kami akan mendorong aparat penegak hukum untuk bertindak tegas,” ujar koordinator salah satu OMS.

Sementara itu, pihak Pondok Pesantren Al Ahzar Prenduan belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan ini. Upaya konfirmasi yang dilakukan oleh media belum membuahkan hasil.

Kasus ini menambah daftar panjang permasalahan pengelolaan dana bantuan di lingkungan pesantren. Masyarakat berharap agar pemerintah dan pihak berwenang lebih ketat dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program-program bantuan yang diberikan kepada lembaga pendidikan.

“Kami berharap agar kasus ini bisa menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengelolaan dana bantuan di pesantren. Jangan sampai ada lagi oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk memperkaya diri sendiri,” tegas salah seorang tokoh masyarakat setempat.

(BERSAMBUNG…!)

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top