JAMBI.(Benuanews.com)-Polda Jambi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 pada Kamis, (19/12/2024)
Kegiatan rakor tersebut dipimpin dan dibuka oleh Kapolda Jambi Irjen Pol. Rusdi Hartono dengan diikuti juga oleh Forkopimda Provinsi Jambi, yaitu Gubernur Jambi diwakili Asisten 1 Arif Munandar, Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Heri Purwanto, Ka BNNP Jambi Brigjen Pol. Wisnu Handoko dan Kabinda Jambi diwakili Kabag Ops Binda Jambi Kol. Inf Edwin Gunawan.
Pada kesempatan tersebut Kapolda jMabi menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menuntaskan dan merencanakan tugas yang tentunya perlu mendapatkan perhatian kita bersama, kita bisa menyamakan persepsi dan mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dalam perayaan Nataru.
” Dengan kegiatan rapat yang kita laksanakan pada hari ini dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita memiliki solidaritas yang kuat agar dapat memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa Nataru dapat berjalan dengan baik ”
Disampaikan juga oleh Jenderal Bintang Dua tersebut bahwa Nataru ini adalah momen sinergitas dari semua elemen untuk bersatu dalam memberikan pengamanan, apabila semua unsur bersinergi maka pelaksanaan tugas akan lebih mudah dan maksimal
” Kegiatan Natal merupakan kegiatan sakral yang dirayakan oleh umat Kristiani oleh karena itu ini menjadi kewajiban kita memberikan rasa aman kepada umat Kristiani yang merayakan Nataru. Harus kita pastikan dan kita jaga agar tidak ada aksi atau kegiatan intoleransi selama pelaksanaan Natal dan Tahun Baru.” Ungkap Kapolda Jambi
Dalam kegiatan tersebut masing-masing instansi juga menyampaikan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi gangguan selama perayaan Nataru, serta kesiapsiagaan dalam mengantisipasi bencana alam dan kelangkaan bahan pokok.
Dalam sambutannya, Gubernur Jambi yang diwakili oleh Asisten 1 Arif Munandar, mengapresiasi pelaksanaan rapat koordinasi ini, dan mengingatkan bahwa pengamanan Nataru adalah tugas rutin yang memerlukan perhatian ekstra. Ia berharap seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kelancaran transportasi, terutama terkait dengan angkutan batu bara dan bahan pokok.