Dumai, Benua news.com : Nofrizal mengungkapkan bahwa aktivitas perjudian berkedok gelanggang permainan (Gelper) masih saja beroperasi di Kota Dumai, dan baru-baru ini Polda Riau baru saja menggrebek dua ruko yang diduga menjadi lokasi operator judi online di dumai yang sudah berlangsung lebih kurang selama dua tahun, dan jaringan ini disinyalir berhasil mengumpulkan omset mencapai 18 miliar,
“Untuk hal itu kita sangat mengapresiasi Polda Riau” ujar Nofrizal yang juga merupakan ketua forum lembaga legislatif mahasiswa Indonesia Riau Kepri (FL2MI). Lanjutnya “akan tetapi kalau bisa jangan hanya judi online, yang offline seperti Gelper berkedok perjudian juga harus ditindak, apalagi sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan.”
Menurut Nofrizal, tokoh masyarakat setempat mengatakan, keberadaan Meja judi Gelper sudah meresahkan masyarakat, apalagi ini dapat menggangu perekonomian masyarakat.
Kami meminta Kapolda Riau dan Kapolres Dumai bisa menutup seluruh lokasi Judi Gelper yang ada di Dumai, apabila tidak ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum, maka kami dari para Mahasiswa akan melaksanakan aksi unjuk rasa di Polres Dumai, untuk menyampaikan aspirasi kami“, imbuhnya.
Nofrizal juga menambahkan, “kita akan tunggu dulu tindakan Polda Riau dan Kapolres Dumai untuk segera merazia dan menutup seluruh lokasi yang terindikasi judi dan gelper yang ada di Dumai. Jika memang dalam 1 minggu ini kita masih melihat gelper gelper tersebut terbuka bebas, maka kita akan buat gerakan sebesar besarnya”, paparnya dengan tegas.
Kita juga sudah koordinasi dengan beberapa kawan kawan dari mahasiswa dan Aliansi lainnya mengenai gelper ini, dan kita sepakat ingin forkopimda dapat bertindak tegas untuk terus menerus merazia lokasi lokasi yang terindikasi judi sehingga semua gelper dan judi tidak ada lagi di kota Dumai sehingga sejalan dengan program pemerintah demi mewujudkan Dumai kota idaman .tutupnya
(Team)