Pemalang – Dua hari lalu warga Desa Blendung Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang dan sekitarnya di buat geger, dengan adanya penemuan mayat perempuan berseragam Pramuka. Selasa (22/8/2023) kemarin.
Penemuan sesosok mayat perempuan tanpa indentitas itu, hingga saat ini masih membuat warga masyarakat Pemalang merasa bertanya – tanya apa motif penyebab kematiannya.
Menurut informasi, usai di evakuasi mayat perempuan berseragam Pramuka itu dibawa ke RS Ashari Pemalang, untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Kemudian kami awak media mencoba mengkonfirmasi kepada rumah sakit tersebut, Eli selaku resepsionis menyampaikan ” Bahwa dirinya tidak dapat memberikan keterangan lebih lanjut, kemudian ia mengarahkan untuk bertemu dengan Humas rumah sakit.
Tambah Eli, bahwa terkait penemuan jenazah di Blendung yang dibawa ke RSUD, kami hanya ketempatan saja, sementara proses visum menjadi ranah Polda Jateng.
Ada sebanyak 15 dokter intensif yang bertugas di sana, namun data tersebut belum dimasukkan ke dalam Rekam Medis. Kata Eli, maaf kami tidak bisa menyampaikan karena saya bawahan. Rabu (23/8/2023),Siang
Disini pihak rumah sakit terkesan menutup diri kepada wartawan, padahal jelas ? Dengan beredarnya surat kematian berkop RS Ashari tersebut, sudah ramai beredar luas.
Akhirnya mayat berseragam pramuk itu teridentifikasi, korban adalah Rika Indriyani (20) seorang buruh dan warga Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan.
Sebelumnya Rika indriyani dikabarkan meninggalkan rumahnya beralamat di Dukuh Gombong desa Bulakpelem kecamatan Sragi kabupaten Pekalongan.
Dirinya pergi tidak berpamitan kepada keluarga atau orang tuanya pada 20 Agustus 2023 sekitar pukul 21.00 Wib, saat dihubungi oleh keluarga atau orang tuanya Rika terhubung tapi tidak merespon.
Keluarga Rika indriyani mencoba mencari ke temannya dan saudaranya, namun tidak ada hasil. Seperti dilansir dari media sosial Facebook @pekalonganUpdate
Sementara itu, Polres Pemalang masih terus melakukan penyelidikan terkait penemuan jenazah tersebut.
Humas Polres Pemalang, Ipda Anjar Lindu Wijayadi menyampaikan ” Bahwa penyelidikan masih berlangsung dan akan dirilis jika ada perkembangan lebih lanjut.”
Hasil otopsi menunjukkan adanya dugaan pembunuhan, dan korban diidentifikasi sebagai orang yang dilaporkan hilang di media sosial. Pungkas Lindu [Surya]