Lumajang Benua News.com-Tradisi tahunan Grebek Suro di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang kembali digelar meriah, Jum’at (27/6/2025), dengan men garak sebanyak 52 tumpeng berukuran besar yang dihiasi sayur-mayur hasil panen warga. Pawai budaya ini diikuti oleh Kepala desa dan Istri, perangkat, RT. RW dan warga yang dimulai dari patung polisi di pintu masuk desa dan berakhir di halaman Balai Desa Bades, disambut antusias oleh ratusan warga dari berbagai dusun.
Puncak acara adalah prosesi “berebut tumpeng raksasa setinggi 3 meter yang berada di halaman Balai Desa”, sebuah simbol syukur dan harapan atas limpahan rezeki dari bumi. Tumpeng – tumpeng yang sebelumnya dikirab dengan iringan seni Bantengan, dan barisan warga berkostum adat, langsung dikerubungi dan diperebutkan warga begitu tiba di balai desa.
“Ini bukan sekadar rebutan makanan, tapi wujud dari doa bersama agar desa kami selalu subur, hasil tani melimpah, dan masyarakat hidup rukun,” ujar Rufi’i, Ketua Panitia Grebek Suro Bades 2025.
Tumpeng yang digunakan dalam acara ini dibuat secara gotong royong oleh ibu-ibu PKK dari RW, RT dan tokoh masyarakat. Nasi kuning disusun kerucut setinggi mulai satu meter hingga 3 meter, dihiasi aneka hasil bumi seperti wortel, kacang panjang, terong, cabai, jagung, dan tomat yang merupakan panen warga lokal.
Menurut Kepala Desa Bades, Sahid, Grebek Suro adalah tradisi warisan leluhur yang sudah digelar turun-temurun. Ia mengaku bangga karena acara ini mampu menghidupkan semangat kebersamaan serta menjadi daya tarik tersendiri bagi desa.
“Kami ingin tradisi ini tetap hidup di hati generasi muda. Selain sebagai budaya, ini juga jadi ajang promosi hasil pertanian dan semangat gotong royong warga Bades,” ujarnya.
Acara Grebek Suro Desa Bades juga dirangkai dengan lomba tumpeng antar RT, hiburan kesenian lokal, serta gebyar sholawat dan pengajian malam harinya sebagai penutup yang penuh nilai spiritual.
Star